Seharusnya banyak yang bisa diceritakan, tapi mataku terlalu sibuk mengeja warna. Pun tangan yang biasa menghujani tuts keyboard ini seakan tak ingin lelah menggenggam. Euphoria, selalu manis selalu indah.
#1. Sebuah akhir dan awal dari wanita bermata bagai mata air.
God feed the necessity not the anxiety. Kurasakan benar, kegelisahanmu saat menghamburkan kata. Saat semua mata terlelap, saat semua warna memudar, kamu sibuk berbisik. Mencari tanda, mencari jawab. Lalu datanglah balasan dari Tuhanmu. Semacam tanda, semacam hasil analisa. Ah, engkau yang terbiasa hidup di dunia angka, pasti menganalisis setiap entry data dengan seksama. Lalu tibalah waktu itu, dan seperti biasa Tuhanmu menyelesaikan setiap kegelisahan dengan indah, menyapamu dengan sepucuk mawar. Yeah, it’s a brand new day. Congratz. Alhamdulillah, inilah amiinku dari setiap doamu.
#2. Awal manis dari pengembara yang menyusuri senja
Akhirnya kita akan tiba pada suatu hari yang biasa, pada suatu ketika yang telah lama kita nanti : Gie. Kembara ini menuntunku pada genggaman tanganmu. Kurasa benar Tuhan mengirim apa yang aku butuhkan bukan apa yang menjadi kegelisahanku selama ini. Bismillah, smoga awal ini akan menjadi akhir yang indah. Aku membayangkan Tuhan menatapku, sambil berkata :
“ini loh jawaban doamu”.
Mataku menerawang jauh, ke ujung cakrawala. Tak kutemukan apapun kecuali semburat merah sore.
“ini loh jawaban doamu”
kembali lagi aku menoleh ke kanan ke kiri, berbalik ke belakang dan melongok ke atas, menatap ke bawah. Semuanya tak bertanda. Mana jawabanmu Tuhan?
“ini loh jawaban doamu”
(tiba2 sesuatu menusuk dadaku, aneh: karena aku tidak merasakannya maupun melihatnya)
Ku raba dada kiriku, kuhitung rusukku, aneh mungkin belum begitu jelas, tapi aku merasakan, Lengkapnya rusuk kiriku)
Muncul sebuah catatan kecil
NB:
Kalau anda merasa tak mengasahnya, maka permata itu bukan milik anda. Bersama ini kami titipkan batu, selamat menikmati mutiaramu sendiri bung!
Kepada beberapa orang yang berbahagia di juli ini. Selamat. Smoga kita semua selalu mensyukuri pilihan hidup kita. Dan terima kasih untuk seseorang yang mencoba menggenapkan waktu bersamaku.
Thursday, July 8, 2010
Monday, June 28, 2010
akan selalu
akan selalu ada hati untuk mencinta
selalu cerita untuk dimula
selalu waktu untuk dilalui
selalu sayang untuk dibagi
selalu mimpi untuk diraih
selalu luka untuk diresapi
selalu tawa untuk dinikmati
dan pasti, selalu ada alasan untuk mengakhiri
semoga saat itu terjadi,
smoga bisa mengakhiri dengan puisi sebagai janji
mengikat diri dalam rasa hakiki..
mungkin masih terlalu pagi untuk bermimpi,
tapi,
Bismillah.. semoga sesuai rencana sang Gusti..
selalu cerita untuk dimula
selalu waktu untuk dilalui
selalu sayang untuk dibagi
selalu mimpi untuk diraih
selalu luka untuk diresapi
selalu tawa untuk dinikmati
dan pasti, selalu ada alasan untuk mengakhiri
semoga saat itu terjadi,
smoga bisa mengakhiri dengan puisi sebagai janji
mengikat diri dalam rasa hakiki..
mungkin masih terlalu pagi untuk bermimpi,
tapi,
Bismillah.. semoga sesuai rencana sang Gusti..
Thursday, June 17, 2010
ada yg salah dengan teman-teman saya!
(sedikit cerita anak kos)
03.30
Setelah membungkam alarm untuk kedua kalinya, saya menyerah. Alhamdulillah Tuhan selalu mengingatkan saya melalui makhluk2nya, baik benda hidup maupun mati. Kali ini giliran weker di HP dua2nya bunyi jam 3 & 3.30. ( yee, ini mah bukan diingetin, emang kamu sendiri yg ngeset nang!)
Oya, ada yang salah dengan teman2 saya. Kenapa eh kenapa?
Setelah tadi malem nonbar piala dunia di senayan pulang jam 23.30, saya yang notabene jam 7 malem baru nyampe kos langsung ngikut ksana, pulang jam segitu badan udah kayak bis maen futsal sendirian lawan macan. Hyah! Capek cuy. Nyampe kos, mereka pada ngobrol2. Karena dikarenakan tugas kenegaraan eh kerjaan rutin pagi, saya memutuskan mengakhiri percintaan, eh perngobrolan pada jam 00.00 dengan ngeloyor masuk kamar. (ni klo cewek adegannya bis ini pasti yahud nih.)
Oya, btw ojek eh objek cerita kali ini adalah
1. M. Agus Salam S.Psi :
Seorang sarjana psikologi lulusan sebuah PTS swasta di Yogyakarta, usia seumuran kakak saya. Dan usia saya 26 th juni ini. Ok. Ok. Plis jangan menebak2 tentang umur maupun status hubungannya, saya bisa dimaki2 dan bisa kena KDRT! Hihihi.. Status pekerjaan PNS: pegawai negeri somplag! Wkwkwk tapi belliau ini adalah pria idaman wanita sejati. yang selalu saya repotin dengan kebutuhan saya yang rada abnormal. baik bgt n gentle.. (ini iklan yaa)
2. Fauzi Rahman, SS :
Sarjana sastra jepang dari sebuah PTN ternama di Jogja, yang setelah sekian lama kuliah mengalami nasib seperti saya. Salah jurusan! Wkwkwk. umur 25 th. Pekerjaan: Operator Telepon Pribadi. (masak tadi malem nelpon pacarnya dia bilang: halo!! bisa bicara dengan siapa sayaang?? Hah!?) ahahahha
3. Mas Taufik. ST :
Sarjana elektronika dari UKSW kalo gak salah. Terhitung tetanggan sama saya, karena dia tingal di kota tujuh. Uhm.. emg ada kota tujuh yak? (kan sala tiga nilainya tujuh! wkwkkwk.. nggak ilang bakat jayus saya setelah bertahun di Jakarta yak!? Sorry guys! ) sukanya sup kepala kambing & seafood santika depan pasar benhill. Minumnya es teh 2 gelas. Halah!
4. Achi :
Umur sama kayak mas agus kalo gak salah. Kerjanyaa? Dmn yak? Lupa saya. Nama perusahaannya gak mendunia, sama kayak saya. Wkwkwk
5. Atik Mia :
Kekasih hati room mate baru saya. Masih mengerjakan skripsi di fakultas yang sama dengan saya dan uzi, tapi saya yakin dia gak salah jurusan! Wkwkwk…
(Perasaan dari tadi dibilang ada yg salah, mana yang salah selain penulisnyaa!!?) ahahahha!
Kenapa saya bilang ada yang salah salah, sodara-sodara budiman budiwati. Karena saya mulai berpikir mereka tidak punya jam /wristwatch/arloji/jamdinding/jam hape dan segala bentuk alat penunjuk waktu lainnya yang normal dipunyai oleh manusia. Masak jam 3 pagi masih pada ngoceh?? Guys, ini saya yang gak normal ato mereka yak?
• Apakah mereka dugem? Nggak! Mereka gak punya bakat lahir batin untuk dugem. ahahahha
• Nongkrong di kape-kape 24 jam? Nggak! Nogkrong paling nyaman buat mereka adalah di WC. halah
• Nongkrong di circle K? nggaklah.. emangnya anak-anak punk borjuis (ini kata kakaknya mantan pacar saya: hihihi)
• Lagi asyik begituan ma pacarnya? absolutely not!
• Insomnia?? Bukan!!
Lalu apa alasannya?
Selidik punya selidik, setelah menginterogasi mereka saat itu juga saya punya kesimpulan. Mereka gak punya alat penunjuk waktu! Dimana alat itu bisa menunjukkan bahwa di bumi ini ada namanya pergantian waktu, siang dan malam. Ada saat bekerja saat tidur. Saat beribadah, ato saat maksiat. Hyah! Ada Saat memberi, ada saat menerima, ada bertemu dan mencinta, ada juga saat berpisah. Halah! Dadi curcol. Oopo neh iki..
Normalnya orang hidup itu siang bekerja, malam tidur. Ini kok enggak! Berikut ini daftar perilaku mereka yang terekam memori buruk saya.
m. agus: setelah puas ngoceh2, data terakhir saya mo tidur, masih ngulik2 remot tipi buat nyari film china favoritnya. (Saya tak begitu yakin dia menemukan “film china favorit”nya di saluran indovision)
m. taufik & achi: lagi sibuk ngobrolin tugas kantor masing, di ruang tamu kos. (dikarenakan ditempat saya yg bukan muhrim gak boleh masuk kamar kecuali pintu terbuka lebar, maka ajang belajar, diskusi dan memasak ada diruang tamu loh!?)
ini dia favorit saya
uzi & atik (kok mirip upin dan ipin??) karena eh karena baru saja mengikrarkan cinta, (cielahh.. cuit cuit prikitiew! ) dan belum adanya kesempatan berbulan madu tapi sudah harus dipisahkan oleh jarak dan waktu tssaah! Sinetron bgt ki. Mereka ajaibnya masih sibuk telponan! yang notabene tiap hari smsan adalah 24jam. Ckckck.. whatta love!? Saat terakhir saya menulis ini, sang wanita malah mau bela2in beli pulsa di pagi buta. Buta ijo pulak! Hiih. Loh? Bayangin sodara2, jam 4 malem, prawan cantik mo keluar sndirian buat nyari pulsa!?? What a love!! Untung sang pria langsung mencegah demi kesehatan dan kehormatan kekasih tercinta. Sumpah. Aku kudu nangis ki. Kapaan aku iso koyo ngene. Asem ik!
I wonder how can a love run this insane world?
Sigh! ngerasa kecil bgt dibanding mereka berdua. Nyoba sms orang2 deket, gak ada yg nyangkut.
Satu yang ditunggu, cuma datang hambar.
Tanpa rasa tanpa warna.
Lagi-lagi kamu wanita yang bermata bagai mata air.
hate that only u flashing in my mind. Like a rainbow always beautiful but untouchable.
Like a flash, only a moment but giving the bright lite.
Sigh,,,
Harus mandi. Jam 5 pagi harus berangkat.
Smoga apa yang kalian perjuangkan dan yakini akan menuai mimpimu teman2!
Saya pergi mencari mimpi saya sendiri…
03.30
Setelah membungkam alarm untuk kedua kalinya, saya menyerah. Alhamdulillah Tuhan selalu mengingatkan saya melalui makhluk2nya, baik benda hidup maupun mati. Kali ini giliran weker di HP dua2nya bunyi jam 3 & 3.30. ( yee, ini mah bukan diingetin, emang kamu sendiri yg ngeset nang!)
Oya, ada yang salah dengan teman2 saya. Kenapa eh kenapa?
Setelah tadi malem nonbar piala dunia di senayan pulang jam 23.30, saya yang notabene jam 7 malem baru nyampe kos langsung ngikut ksana, pulang jam segitu badan udah kayak bis maen futsal sendirian lawan macan. Hyah! Capek cuy. Nyampe kos, mereka pada ngobrol2. Karena dikarenakan tugas kenegaraan eh kerjaan rutin pagi, saya memutuskan mengakhiri percintaan, eh perngobrolan pada jam 00.00 dengan ngeloyor masuk kamar. (ni klo cewek adegannya bis ini pasti yahud nih.)
Oya, btw ojek eh objek cerita kali ini adalah
1. M. Agus Salam S.Psi :
Seorang sarjana psikologi lulusan sebuah PTS swasta di Yogyakarta, usia seumuran kakak saya. Dan usia saya 26 th juni ini. Ok. Ok. Plis jangan menebak2 tentang umur maupun status hubungannya, saya bisa dimaki2 dan bisa kena KDRT! Hihihi.. Status pekerjaan PNS: pegawai negeri somplag! Wkwkwk tapi belliau ini adalah pria idaman wanita sejati. yang selalu saya repotin dengan kebutuhan saya yang rada abnormal. baik bgt n gentle.. (ini iklan yaa)
2. Fauzi Rahman, SS :
Sarjana sastra jepang dari sebuah PTN ternama di Jogja, yang setelah sekian lama kuliah mengalami nasib seperti saya. Salah jurusan! Wkwkwk. umur 25 th. Pekerjaan: Operator Telepon Pribadi. (masak tadi malem nelpon pacarnya dia bilang: halo!! bisa bicara dengan siapa sayaang?? Hah!?) ahahahha
3. Mas Taufik. ST :
Sarjana elektronika dari UKSW kalo gak salah. Terhitung tetanggan sama saya, karena dia tingal di kota tujuh. Uhm.. emg ada kota tujuh yak? (kan sala tiga nilainya tujuh! wkwkkwk.. nggak ilang bakat jayus saya setelah bertahun di Jakarta yak!? Sorry guys! ) sukanya sup kepala kambing & seafood santika depan pasar benhill. Minumnya es teh 2 gelas. Halah!
4. Achi :
Umur sama kayak mas agus kalo gak salah. Kerjanyaa? Dmn yak? Lupa saya. Nama perusahaannya gak mendunia, sama kayak saya. Wkwkwk
5. Atik Mia :
Kekasih hati room mate baru saya. Masih mengerjakan skripsi di fakultas yang sama dengan saya dan uzi, tapi saya yakin dia gak salah jurusan! Wkwkwk…
(Perasaan dari tadi dibilang ada yg salah, mana yang salah selain penulisnyaa!!?) ahahahha!
Kenapa saya bilang ada yang salah salah, sodara-sodara budiman budiwati. Karena saya mulai berpikir mereka tidak punya jam /wristwatch/arloji/jamdinding/jam hape dan segala bentuk alat penunjuk waktu lainnya yang normal dipunyai oleh manusia. Masak jam 3 pagi masih pada ngoceh?? Guys, ini saya yang gak normal ato mereka yak?
• Apakah mereka dugem? Nggak! Mereka gak punya bakat lahir batin untuk dugem. ahahahha
• Nongkrong di kape-kape 24 jam? Nggak! Nogkrong paling nyaman buat mereka adalah di WC. halah
• Nongkrong di circle K? nggaklah.. emangnya anak-anak punk borjuis (ini kata kakaknya mantan pacar saya: hihihi)
• Lagi asyik begituan ma pacarnya? absolutely not!
• Insomnia?? Bukan!!
Lalu apa alasannya?
Selidik punya selidik, setelah menginterogasi mereka saat itu juga saya punya kesimpulan. Mereka gak punya alat penunjuk waktu! Dimana alat itu bisa menunjukkan bahwa di bumi ini ada namanya pergantian waktu, siang dan malam. Ada saat bekerja saat tidur. Saat beribadah, ato saat maksiat. Hyah! Ada Saat memberi, ada saat menerima, ada bertemu dan mencinta, ada juga saat berpisah. Halah! Dadi curcol. Oopo neh iki..
Normalnya orang hidup itu siang bekerja, malam tidur. Ini kok enggak! Berikut ini daftar perilaku mereka yang terekam memori buruk saya.
m. agus: setelah puas ngoceh2, data terakhir saya mo tidur, masih ngulik2 remot tipi buat nyari film china favoritnya. (Saya tak begitu yakin dia menemukan “film china favorit”nya di saluran indovision)
m. taufik & achi: lagi sibuk ngobrolin tugas kantor masing, di ruang tamu kos. (dikarenakan ditempat saya yg bukan muhrim gak boleh masuk kamar kecuali pintu terbuka lebar, maka ajang belajar, diskusi dan memasak ada diruang tamu loh!?)
ini dia favorit saya
uzi & atik (kok mirip upin dan ipin??) karena eh karena baru saja mengikrarkan cinta, (cielahh.. cuit cuit prikitiew! ) dan belum adanya kesempatan berbulan madu tapi sudah harus dipisahkan oleh jarak dan waktu tssaah! Sinetron bgt ki. Mereka ajaibnya masih sibuk telponan! yang notabene tiap hari smsan adalah 24jam. Ckckck.. whatta love!? Saat terakhir saya menulis ini, sang wanita malah mau bela2in beli pulsa di pagi buta. Buta ijo pulak! Hiih. Loh? Bayangin sodara2, jam 4 malem, prawan cantik mo keluar sndirian buat nyari pulsa!?? What a love!! Untung sang pria langsung mencegah demi kesehatan dan kehormatan kekasih tercinta. Sumpah. Aku kudu nangis ki. Kapaan aku iso koyo ngene. Asem ik!
I wonder how can a love run this insane world?
Sigh! ngerasa kecil bgt dibanding mereka berdua. Nyoba sms orang2 deket, gak ada yg nyangkut.
Satu yang ditunggu, cuma datang hambar.
Tanpa rasa tanpa warna.
Lagi-lagi kamu wanita yang bermata bagai mata air.
hate that only u flashing in my mind. Like a rainbow always beautiful but untouchable.
Like a flash, only a moment but giving the bright lite.
Sigh,,,
Harus mandi. Jam 5 pagi harus berangkat.
Smoga apa yang kalian perjuangkan dan yakini akan menuai mimpimu teman2!
Saya pergi mencari mimpi saya sendiri…
Thursday, June 10, 2010
tentang pencinta
aku akan katakan padamu, kita pasti akan tiba pada suatu saat yang biasa, seperti suatu ketika yang telah lama kita nantikan,, (gie)
maka ku katakan akulah pendusta itu,,
jika engkau pikir aku adalah malaikat, maka engkau keliru,, aku lebih dari malaikat, karena aku punya kehendak,,
jika kau pikir aku setan, maka engkaupun keliru, karena aku lebih berbakat untuk menyaru menjadi manusia,,
jika kau pikir aku manusia, maka engkau pasti keliru, karena aku adalah apa yang engkau pasti salah mengartikannya,,,
sudahlah,,
kukatakan apa saja pasti kau tak peduli, karena engkau tak sayang aku,,
percuma kutulis sajak, karena engkau pasti tak mampu merasakannya,,,
percuma kulakukan semua inginmu karena aku bukan inginmu,,
maka seperti yang setiap orang harap di tahun baru,,
akupun berdoa, meski aku tahu mereka melihatku berlutut di depan berhala,,
dan kamu tahu benar berhala itu,,
aku berdoa,
Ya Tuhan (aku berusaha lebih universal)
aku ingin di tahun ini engkau anugerahkan aku, seorang yang mampu membenciku dengan semua cintanya,, dan akupun akan memberikannya cintaku pada setiap kebenciannya,,
Ya Tuhan,
anugerahkan aku hati yang paling rapuh, biar bisa kutangisi setiap kisahku dengan airmatamu, biar kurasakan benar aku adalah seorang manusia, biar kulukis pedihnya dengan setiap waktu kepasrahanku kepadaMu,, aku adalah abuMu Tuhan,,
Ya Tuhan,
tunjukkanlah aku keadilanMu, dimana setiap pecinta akan Kau berikan Luka, biar mereka ingat keberadaan CintaMu Ya Tuhan,,
dimana setiap rasa benci akan Kau berikan cinta biar mereka Tahu, pedihnya mencinta,,,
biar terbuka matahatitelinga kami,,
akupun berdoa meski aku berlutut di depan berhala,,
berhala itu adalah kamu
berhala itu adalah cintaku pada selain Kamu,,,
ahh, akhirnya kita akan tiba,,,
kita akan sampai,,
dan aku masih saja mencinta,,,
maka ku katakan akulah pendusta itu,,
jika engkau pikir aku adalah malaikat, maka engkau keliru,, aku lebih dari malaikat, karena aku punya kehendak,,
jika kau pikir aku setan, maka engkaupun keliru, karena aku lebih berbakat untuk menyaru menjadi manusia,,
jika kau pikir aku manusia, maka engkau pasti keliru, karena aku adalah apa yang engkau pasti salah mengartikannya,,,
sudahlah,,
kukatakan apa saja pasti kau tak peduli, karena engkau tak sayang aku,,
percuma kutulis sajak, karena engkau pasti tak mampu merasakannya,,,
percuma kulakukan semua inginmu karena aku bukan inginmu,,
maka seperti yang setiap orang harap di tahun baru,,
akupun berdoa, meski aku tahu mereka melihatku berlutut di depan berhala,,
dan kamu tahu benar berhala itu,,
aku berdoa,
Ya Tuhan (aku berusaha lebih universal)
aku ingin di tahun ini engkau anugerahkan aku, seorang yang mampu membenciku dengan semua cintanya,, dan akupun akan memberikannya cintaku pada setiap kebenciannya,,
Ya Tuhan,
anugerahkan aku hati yang paling rapuh, biar bisa kutangisi setiap kisahku dengan airmatamu, biar kurasakan benar aku adalah seorang manusia, biar kulukis pedihnya dengan setiap waktu kepasrahanku kepadaMu,, aku adalah abuMu Tuhan,,
Ya Tuhan,
tunjukkanlah aku keadilanMu, dimana setiap pecinta akan Kau berikan Luka, biar mereka ingat keberadaan CintaMu Ya Tuhan,,
dimana setiap rasa benci akan Kau berikan cinta biar mereka Tahu, pedihnya mencinta,,,
biar terbuka matahatitelinga kami,,
akupun berdoa meski aku berlutut di depan berhala,,
berhala itu adalah kamu
berhala itu adalah cintaku pada selain Kamu,,,
ahh, akhirnya kita akan tiba,,,
kita akan sampai,,
dan aku masih saja mencinta,,,
Wednesday, June 9, 2010
memoar juni yang kepagian
Tentang sebelum juni
Tak semua orang suka hujan bulan juni..
Dan,
Tolong jangan kau tuduh aku tak suka hujan bulan juni,
Aku suka hujan
Tapi tidak di bulan juni..
Aku ingat bagaimana biasanya juni menghujaniku dengan air, air dari mata malam. Musim semiku kali ini berakhir dengan manis, sampai juni menghujaniku.. dengan kepergianmu.
Benar benar berakhir dengan manis, karena masih sempat kusisipkan rinduku.
Setelah berpuluh purnama kita lewati,
Aku tak mampu melewatimu, hujan bulan juni..
Tentang juni ini
Masih saja aku salah membaca tanda. Membaca rasa.
Semiotik senyummu selalu menjadi monalisa, dan tentu saja kau tak rasa.
Lalu kau benturkan aku pada.. uhm.. pada.. pada apapun aku tak tahu bagaimana menyebutnya, ketika kamu, kamu yang menanyakan itu. Aku yang hidup bagai serigala, tak pernah bisa berdusta, menghadapi engkau, wanita yang bermata bagai mata air. Absurd mungkin, tapi selalu menjadi mimpi, setidaknya untuk membohongi realitas hidup.
Kamu, yang menunggu pangeran berkuda putih menjemputmu, tentu tak tahu.
sudah lebih 7 tahun aku mencoba menjadi pangeran itu, namun kuda putih itu tak pernah datang..
Tentang harapan juni
Masih tentang bunda tercinta dan istana kecil kami di mijen.
Maaf, masih belum bisa membawakan bunda, putri kecil seperti yang diminta.
Setidaknya selalu ada doa untukmu dan suamimu
Sebagai penghias uban yang mulai menjajah hitam rambutmu
Putramu suatu hari akan kembali,
Menyunting mimpi yang belum sempat terbeli.
Hanya doakan suatu hari nanti, bisa bawakan engkau bungah hati dan seorang putri.
Tentang umur yang tak kembali
Sewindu setelah aku memutuskan pergi dari kota itu, akhirnya aku temukan muara.
Semoga semua senja yang coba kucuri merahnya, membuatku semakin dekat padaMU
Tolong, Engkau koreksi jalan yang akan kuambil dipeta hidupku.
Sungguh aku tak pernah ingin tersesat jauh dari jalanMU,
Engkau tahu aku merindukanMU bukan?
Lalu untuk semua peran yang pernah singgah, terima kasih telah mewarnai panjang jalanku
Dan beberapa nama yang menyertai,
Yang membuatku berlari
Ataupun yang memaksaku menepi
Terima kasih,
Smoga menjadi cerita yang indah kelak
Untuk teman minum teh di sore hari
Bersama anak cucu di hati..
-memoarpriayanglahirdibulanjuni-
Tak semua orang suka hujan bulan juni..
Dan,
Tolong jangan kau tuduh aku tak suka hujan bulan juni,
Aku suka hujan
Tapi tidak di bulan juni..
Aku ingat bagaimana biasanya juni menghujaniku dengan air, air dari mata malam. Musim semiku kali ini berakhir dengan manis, sampai juni menghujaniku.. dengan kepergianmu.
Benar benar berakhir dengan manis, karena masih sempat kusisipkan rinduku.
Setelah berpuluh purnama kita lewati,
Aku tak mampu melewatimu, hujan bulan juni..
Tentang juni ini
Masih saja aku salah membaca tanda. Membaca rasa.
Semiotik senyummu selalu menjadi monalisa, dan tentu saja kau tak rasa.
Lalu kau benturkan aku pada.. uhm.. pada.. pada apapun aku tak tahu bagaimana menyebutnya, ketika kamu, kamu yang menanyakan itu. Aku yang hidup bagai serigala, tak pernah bisa berdusta, menghadapi engkau, wanita yang bermata bagai mata air. Absurd mungkin, tapi selalu menjadi mimpi, setidaknya untuk membohongi realitas hidup.
Kamu, yang menunggu pangeran berkuda putih menjemputmu, tentu tak tahu.
sudah lebih 7 tahun aku mencoba menjadi pangeran itu, namun kuda putih itu tak pernah datang..
Tentang harapan juni
Masih tentang bunda tercinta dan istana kecil kami di mijen.
Maaf, masih belum bisa membawakan bunda, putri kecil seperti yang diminta.
Setidaknya selalu ada doa untukmu dan suamimu
Sebagai penghias uban yang mulai menjajah hitam rambutmu
Putramu suatu hari akan kembali,
Menyunting mimpi yang belum sempat terbeli.
Hanya doakan suatu hari nanti, bisa bawakan engkau bungah hati dan seorang putri.
Tentang umur yang tak kembali
Sewindu setelah aku memutuskan pergi dari kota itu, akhirnya aku temukan muara.
Semoga semua senja yang coba kucuri merahnya, membuatku semakin dekat padaMU
Tolong, Engkau koreksi jalan yang akan kuambil dipeta hidupku.
Sungguh aku tak pernah ingin tersesat jauh dari jalanMU,
Engkau tahu aku merindukanMU bukan?
Lalu untuk semua peran yang pernah singgah, terima kasih telah mewarnai panjang jalanku
Dan beberapa nama yang menyertai,
Yang membuatku berlari
Ataupun yang memaksaku menepi
Terima kasih,
Smoga menjadi cerita yang indah kelak
Untuk teman minum teh di sore hari
Bersama anak cucu di hati..
-memoarpriayanglahirdibulanjuni-
Monday, May 24, 2010
pacaran, sebuah konsep!?
Apa sih arti pacaran yang sebenarnya? Mungkin bagi para ABG, ato sepasang muda-mudi yang sedang dirundung asmara gak bakal menyita perhatian banyak. Cuman bagi yang jomblo ato yang sudah saatnya memasuki era dewasa dimana setidaknya sudah ada tuntutan atau anggapan bahwa orang itu sudah layak untuk menikah merupakan dua hal yang mungkin berbeda. Perlukah pacaran? Enakkah pacaran? Haruskah pacaran?
Menurut istilah umum yang kita pahami luas arti pacaran adalah dimana dua orang (harus dua) muda mudi (yang ini gak harus) yang merasakan ketertarikan satu sama lain dan hal ini diikuti oleh pembentukan komitmen kedua belah pihak untuk saling menyayangi, menghormati dan mungkin membatasi dalam beberapa hal menurut kesepakatan (tergantung perjanjian sebelum pacaran.. prepacaran! cieee).
Ketertarikan ini gak harus merupakan ketertarikan secara fisik tapi juga meliputi kepribadian, cara bersikap, berpikir dan berbicara juga menyangkut hal itu. Sementara kenapa subjeknya harus dua karena ketertarikan antar lebih dari dua orang dapat kita kategorikan sebagai suatu hal yang berbeda karena pasti ada suatu yang mungkin biasa atau malah menyimpang. Dikategorikan biasa jika seperti ketertarikan kaum lelaki terhadap Aura kasih, Nadia Saphira ato the unforgotten Dian Sastro (sumpah, pasti lebih seribu orang bakal bilang suka).
Dikategorikan merupakan suatu hal yang sedikit menyimpang (walau sebenarnya sah-sah saja,kan perasaan gak pernah salah!!) jika ketertarikan itu melibatkan beberapa pihak dalam waktu bersamaan. Misal si cewek A suka sama cowok B karena dia ganteng dan kaya, suka juga ma cowok C karena dia romantis dan perhatian, suka juga ma cowok D karena dia pinter dan jantan, suka ma cowok E karena dia humoris dan berwibawa. Dan dia menjalin komitmen terhadap mereka semua. Wah, ini dia yang kita namakan suatu penyimpangan (menurut etika pacaran).
Komitmen.
Hal ini merupakan syarat mutlak terjadinya pacaran. Karena yang membedakan antara pacaran dan TTM terletak pada faktor ini. Jika dalam TTM yang terpenting adalah esensi kasih sayang, maka dalam pacaran, komitmen ini memegang peranan penting. Komitmen adalah sebuah pernyataan sikap. Komitmen untuk membuat sebuah ikatan yang disebut pacaran biasanya adalah suatu bentuk manifestasi dari keinginan untuk saling memberi dan menerima kasih sayang dan ataupun dalam berbagai bentuk lain. Termasuk komitmen untuk menghormati hak dan melaksanakan kewajiban sebagai seorang pacar yang baik. Komitmen ini tidak dapat diganggu gugat, dan pelanggaran atas komitmen ini biasanya otomatis mengakhiri hubungan tersebut.
Permasalahan dalam pacaran biasanya timbul setelah masa manis telah menipis yaitu pada paling cepet beberapa bulan setelah pacaran, biasanya 3 bulan karena pada waktu ini kedua belah pihak telah menunjukkan pribadi mereka yang sebenarnya. Yang dulu selalu dandan rapi sekarang cuek bebek, yang biasanya manis tutur katanya ternyata untuk menutupi perangai kasarnya. Pokoknya bakal banyak tabiat asli yang terkuak pada masa ini. Otomatis hal itu perlu mendapatkan perhatian khusus karena kita dalam awal pacaran biasanya selalu terbiasa dengan segala sesuatu yang sempurna dari pasangan kita. Ketika mengetahui kenyataan yang sebenarnya akan terjadi shock, gak bisa nerima, ilfill ato malah langsung benci. Dan kita langsung mengambil keputusan untuk mengakhiri hub. tersebut.
Pada masa PEDEKATE biasanya baik cewek atopun cowok yg deketin gebetannya, akan memberikan yang terbaik yang dia punya kepada pasangannya dan terkadang menutupi kelemahannya pada pasangannya agar pasangannya gak kabur. (masak baru PDKT ngaku punya utang bejibun, sakit panuan ato koreng, kena sipilis, suka ngiler, kentut sembarangan n bau, ato suka ngupil di idung orang… nah lo..!!) pada masa ini semua terlihat begitu sempurna.
Pacaran akan menjadi indah jika kedua belah pihak mau jujur dan berterus terang tentang apa yang ada dalam dirinya, terjadi saling pengertian, lalu proses saling mengisi kekurangan yang ada dalam pasangannya.
Pacaran juga harus punya tujuan yang jelas, at least kalo sama2 tahu kalo masih gak bisa serius, ato cuma sekedar having fun (ABG bgt y?) ya seyogyanya saling mengerti, kemauan masing-masing. Tapi ketika sudah mulai mendekati masa serius, maka kadang komitmen akan lebih diperjelas, karena hakikatnya pacaran adalah proses untuk saling mengenal sebelum masa pernikahan. Dan kita harus tahu kalo ternyata bukan kita yang cocok buat pasangan kita mbokya direlakan saja pasangannya mendapatkan yang lebih diinginkannya meski belum tentu lebih baik dari kita.
Seringkali ada pihak yang gak bisa menerima pacarnya suka ma orang lain ato jalan ma orang lain, mungkin karena terlalu sayang kali ya? Tapi yang pasti pasangan kita selingkuh itu juga bukan murni dari keinginan dia ajah, pasti ada hal lain yang menyebabkannya. Kalo menurut pendapat ahli (hihihi..) hendaknya kita berkaca dulu kenapa pasangan kita selingkuh, yang pasti selain bosen juga karena dia gak mendapatkan apa yang diinginkannya pada pasangannya, makanya dia mencari orang lain yang mampu memenuhi keinginannya. Jadi intinya salah kita juga, kenapa kita gak bisa bikin pasangan kita gak bosen ma kita, kenapa kita gak bisa memenuhi kebutuhannya. (asal gak materi ajah, klo masalah sifat ma bisa difleksibelkan, tapi klo udah namanya pemenuhan materi, bujug busyet, makan aja masih minta ortu.. mao ngasih macem2?? Ini namanya matre..). jadi kalo pasangan kita mendapatkan apa yang dia mau di dalam kita dan pinter2nya kita ngejaga komitmen dan situasi pacaran niscaya gak bakalan pacar kita selingkuh!! Sumpah.. kecuali buat para buayawan dan buayawati. Meskipun demikian sebuayanya mereka tetep aja mikir juga ngapain selingkuh kalo gak dapet yg lebih??? Hayooo…??? Bener gak?? (bener dunk.. pale loe peyang gak bener!)
Ok, bersambung dulu… capek neyh.. laper………
June 29th, 2007 by nanankurus
Menurut istilah umum yang kita pahami luas arti pacaran adalah dimana dua orang (harus dua) muda mudi (yang ini gak harus) yang merasakan ketertarikan satu sama lain dan hal ini diikuti oleh pembentukan komitmen kedua belah pihak untuk saling menyayangi, menghormati dan mungkin membatasi dalam beberapa hal menurut kesepakatan (tergantung perjanjian sebelum pacaran.. prepacaran! cieee).
Ketertarikan ini gak harus merupakan ketertarikan secara fisik tapi juga meliputi kepribadian, cara bersikap, berpikir dan berbicara juga menyangkut hal itu. Sementara kenapa subjeknya harus dua karena ketertarikan antar lebih dari dua orang dapat kita kategorikan sebagai suatu hal yang berbeda karena pasti ada suatu yang mungkin biasa atau malah menyimpang. Dikategorikan biasa jika seperti ketertarikan kaum lelaki terhadap Aura kasih, Nadia Saphira ato the unforgotten Dian Sastro (sumpah, pasti lebih seribu orang bakal bilang suka).
Dikategorikan merupakan suatu hal yang sedikit menyimpang (walau sebenarnya sah-sah saja,kan perasaan gak pernah salah!!) jika ketertarikan itu melibatkan beberapa pihak dalam waktu bersamaan. Misal si cewek A suka sama cowok B karena dia ganteng dan kaya, suka juga ma cowok C karena dia romantis dan perhatian, suka juga ma cowok D karena dia pinter dan jantan, suka ma cowok E karena dia humoris dan berwibawa. Dan dia menjalin komitmen terhadap mereka semua. Wah, ini dia yang kita namakan suatu penyimpangan (menurut etika pacaran).
Komitmen.
Hal ini merupakan syarat mutlak terjadinya pacaran. Karena yang membedakan antara pacaran dan TTM terletak pada faktor ini. Jika dalam TTM yang terpenting adalah esensi kasih sayang, maka dalam pacaran, komitmen ini memegang peranan penting. Komitmen adalah sebuah pernyataan sikap. Komitmen untuk membuat sebuah ikatan yang disebut pacaran biasanya adalah suatu bentuk manifestasi dari keinginan untuk saling memberi dan menerima kasih sayang dan ataupun dalam berbagai bentuk lain. Termasuk komitmen untuk menghormati hak dan melaksanakan kewajiban sebagai seorang pacar yang baik. Komitmen ini tidak dapat diganggu gugat, dan pelanggaran atas komitmen ini biasanya otomatis mengakhiri hubungan tersebut.
Permasalahan dalam pacaran biasanya timbul setelah masa manis telah menipis yaitu pada paling cepet beberapa bulan setelah pacaran, biasanya 3 bulan karena pada waktu ini kedua belah pihak telah menunjukkan pribadi mereka yang sebenarnya. Yang dulu selalu dandan rapi sekarang cuek bebek, yang biasanya manis tutur katanya ternyata untuk menutupi perangai kasarnya. Pokoknya bakal banyak tabiat asli yang terkuak pada masa ini. Otomatis hal itu perlu mendapatkan perhatian khusus karena kita dalam awal pacaran biasanya selalu terbiasa dengan segala sesuatu yang sempurna dari pasangan kita. Ketika mengetahui kenyataan yang sebenarnya akan terjadi shock, gak bisa nerima, ilfill ato malah langsung benci. Dan kita langsung mengambil keputusan untuk mengakhiri hub. tersebut.
Pada masa PEDEKATE biasanya baik cewek atopun cowok yg deketin gebetannya, akan memberikan yang terbaik yang dia punya kepada pasangannya dan terkadang menutupi kelemahannya pada pasangannya agar pasangannya gak kabur. (masak baru PDKT ngaku punya utang bejibun, sakit panuan ato koreng, kena sipilis, suka ngiler, kentut sembarangan n bau, ato suka ngupil di idung orang… nah lo..!!) pada masa ini semua terlihat begitu sempurna.
Pacaran akan menjadi indah jika kedua belah pihak mau jujur dan berterus terang tentang apa yang ada dalam dirinya, terjadi saling pengertian, lalu proses saling mengisi kekurangan yang ada dalam pasangannya.
Pacaran juga harus punya tujuan yang jelas, at least kalo sama2 tahu kalo masih gak bisa serius, ato cuma sekedar having fun (ABG bgt y?) ya seyogyanya saling mengerti, kemauan masing-masing. Tapi ketika sudah mulai mendekati masa serius, maka kadang komitmen akan lebih diperjelas, karena hakikatnya pacaran adalah proses untuk saling mengenal sebelum masa pernikahan. Dan kita harus tahu kalo ternyata bukan kita yang cocok buat pasangan kita mbokya direlakan saja pasangannya mendapatkan yang lebih diinginkannya meski belum tentu lebih baik dari kita.
Seringkali ada pihak yang gak bisa menerima pacarnya suka ma orang lain ato jalan ma orang lain, mungkin karena terlalu sayang kali ya? Tapi yang pasti pasangan kita selingkuh itu juga bukan murni dari keinginan dia ajah, pasti ada hal lain yang menyebabkannya. Kalo menurut pendapat ahli (hihihi..) hendaknya kita berkaca dulu kenapa pasangan kita selingkuh, yang pasti selain bosen juga karena dia gak mendapatkan apa yang diinginkannya pada pasangannya, makanya dia mencari orang lain yang mampu memenuhi keinginannya. Jadi intinya salah kita juga, kenapa kita gak bisa bikin pasangan kita gak bosen ma kita, kenapa kita gak bisa memenuhi kebutuhannya. (asal gak materi ajah, klo masalah sifat ma bisa difleksibelkan, tapi klo udah namanya pemenuhan materi, bujug busyet, makan aja masih minta ortu.. mao ngasih macem2?? Ini namanya matre..). jadi kalo pasangan kita mendapatkan apa yang dia mau di dalam kita dan pinter2nya kita ngejaga komitmen dan situasi pacaran niscaya gak bakalan pacar kita selingkuh!! Sumpah.. kecuali buat para buayawan dan buayawati. Meskipun demikian sebuayanya mereka tetep aja mikir juga ngapain selingkuh kalo gak dapet yg lebih??? Hayooo…??? Bener gak?? (bener dunk.. pale loe peyang gak bener!)
Ok, bersambung dulu… capek neyh.. laper………
June 29th, 2007 by nanankurus
Sunday, April 4, 2010
khusnuddzan
Karut marutnya permasalahan bangsa ini bukan merupakan sebuah akibat dari kurangnya pendidikan moral, etika maupun religi. Tidak kurang hampir minimal selama 12 tahun sejak dari pendidikan dasar kita sudah dicekoki dengan berbagai macam pelajaran yang memuat ilmu tentang kaidah hidup tersebut. Tak akan pernah kita sangkal ketika SD minimal kita akrab dengan pendidikan agama, juga PMP dua buah pelajaran yang mengasah sikap dan religiusitas kita dimasa yang akan datang.
Pendidikan agama yang ditanamkan sejak kecil akan membentuk pribadi yang religius, sekurang-kurangnya dari sekolah meski dalam kehidupan sehari hari campur tangan keluarga dan masyarakat dalam hal ini tentu saja berdampak cukup signifikan. Keluarga dan masyarakat adalah penentu kepribadian utama dalam kehidupan dewasa kelak. Sejak kecil kita telah diajari cara beribadah, mulai cara bersembahyang, beramal, melaksanakan kewajiban menjauhi larangan. Kita juga diceritakan kisah-kisah teladan, diajarkan bagaimana bersikap yang baik, mana yang benar mana yang salah, mana yang boleh mana yang tidak, mana yang baik mana yang buruk.
Di sekolah kita juga diajarkan pelajaran pendidikan moral pancasila. PMP ini adalah sebuah pelajaran falsafah hidup yang menurut saya paling ideal, karena apa, Pancasila sebagai falsafah moral bangsa merupakan penggabungan unsur religiusitas dan ideologi tengah. Tidak liberaris juga bukan sosialis apalagi komunis. Kita selalu mengambil jalan tengah. Jalan yang kita anggap terbaik, tidak memihak, yang disesuaikan dengan kultur kehidupan masyarakat Indonesia juga yang religius, gotong royong, tepo seliro, tidak neko-neko dll. Jadi ketika kita menemui kasus gayus tambunan, arthalita, ato yang lebih dulu kita kenal ada eddy tansil dll apakah kita mempunyai root kultur korupsi seperti itu?
Saya kok tidak pernah dengar yang namanya patih gajahmada korupsi, ataupun prabu hayamwuruk lengser karena kasus korupsi. Juga tak pernah saya tahu kalau Mulawarman maupun Purnawarman menerima suap. Pun tak ada cerita tentang tertangkapnya seorang koruptor dijaman Sriwijaya. Yang kita tahu ada seorang ratu (ratu Sima kalau tak salah) yang demikian adilnya sampai pundi emas yang diletakkan dijalanan saja tak ada yang berani mengambil. Juga pasti kita paham benar apa itu amukti palapa. Seorang pejabat yang karena tugas dan kewajibannya sampai berani meninggalkan/ menolak mewahnya dunia sebelum cita-cita kerajaan (tugasnya tercapai).
Kultur korupsi bukan budaya bangsa kita. Kultur korup kalau boleh saya bilang adalah kultur kolonialisme. Penjajahan atas bumi Indonesia, atas harga diri dan juga atas budaya luhur nusantara. Dimana kaum kapitalis memaksakan kehendaknya, untuk kepentingan materi mereka, sudah mengeruk kekayaan alam kita, mencekoki dengan budaya kolonial yang berujung pada pemenuhan kebutuhan material. Yang namanya raja atau pejabat pemerintahan harus menyerahkan upeti sebanyak-banyaknya agar dianggap berkinerja bagus, loyal, makmur. Perdagangan dimonopoli, hasil jerih payah rakyat kita dirampas atau lebih halusnya dibeli tapi dengan harga yang sangat murah, lalu dijual penjajah keluar dengan harga mahal. Banyak lagi contoh kebiadaban penjajah, yang tak akan habis kita kupas sampai sekarang.
Lalu apakah yang membuat akhir-akhir ini marak kasus korupsi di negeri tercinta ini? (ini sih bukan marak nank, korupnya ma dari dulu tapi ketahuannya sekarang2 ini karena lagi apes ajah hehehe) Saya yakin koruptor itu orang yang susah sekaligus juga mereka orang yang pintar. Karena apa? sebagaimana saya sebutkan diatas sejak dini kita memperoleh pengetahuan tentang moral dan agama jadi saya yakin benar para koruptor ini orang yang susah sejak kecil. Susah mencerna pelajaran moral dan agama, atau susah mempraktekkannya dalam kehidupan. Yang namanya hidup sederhana itu biasa di Indonesia, itu kultur masyarakat kita. Tapi karena pelabelan miskin, karena kultur kolonialis (barat) tentang materi, maka sekarang jarang ada orang yang bisa hidup sederhana. Pejabat kok sederhana ntar dikira miskin lagi.. :p
Lalu mereka pasti pintar, karena apa. Lha wong kita sejak dari kecil diajarkan pendidikan agama dan moral, bukan pelajaran korupsi, maka ketika dewasa dia korupsi saya mbok yakin mereka itu belajar otodidak. Susah loh untuk korupsi dan suap menyuap itu, sekarang baru nyari peluangnya, timingnya, mikirin caranya, lalu cara nyembunyiinnya gimana, belum kalo ketahuan nyiapin alasannya. Mana ada pelajaran dasar-dasar korupsi, Korupsi 1, Korupsi 2, atau praktek kerja korupsi. Tidak ada! Mereka itu pasti susah korupsi dinegara kita, orang masyarakat kita sejak kecil dicekoki dengan pelajaran moral dan agama.! wkwkkwk
Mereka pasti pintar bersandiwara, lihat saja anggota DPR yang sekarang kesangkut kasus suap pemilihan DGS BI, ada aja alasannya, ada yang bilang itu dana kampanye partai, ada yang bilang itu tunjangan akhir jabatan, ada yang bilang dana apa tidak tahu. Tapi anehnya diterima saja uangnya.. Hahahaha…. Kasian anak mereka kalau tanya gaji ayah/ibunya. Para dewan terhormat kita ternyata tidak pernah mendapat pelajaran korupsi, sehingga alasan konyol seperti itu masih dipakai. Tapi Saya yakin loh, kalau anggota dewan terhormat dari tingkat kabupaten sampai DPR itu anti suap, juga anti korupsi, karena pasti mereka pernah sekolah juga. Tahu sendiri masyarakat kita religius dan berPMP jadi, ya itu tadi.. hehe..
Kalau kata Gus Dur polisi yang tak bisa disuap itu cuma ada 2, jenderal Hoegeng dan polisi tidur, saya yakin Gus Dur cuma menyindir polisi saja. Saya yakin masih banyak polisi yang lurus, karena apa karena di akademi kepolisian tak pernah diajarkan Teknik Suap-Menyuap, yakin juga tak pernah diajarkan praktek Makelaran disana. Orang para polisi juga pernah sekolah dari SD sampai SMA yang notabene pasti dapat pelajaran agama dan PMP/ PPKN. Yakin deh susah banget untuk polisi disuap. Wkwkkwk..
Mari berkhusnudzan untuk bangsa ini, kasian sudah terlalu banyak yang menghujat. Kasian bapak-bapak koruptor kita udah korupsi, ketahuan, dipenjara (kalau gak ada duit) udah gitu dihujat lagi, belum ntar kalau mati. Disiksa masuk neraka, ckckckck… mengerikan… lagian kalau semua koruptor dimasukin penjara, siapa yang mau menjalankan roda pemerintahan??? Penjaranya seluas apa yaa? wkwkwkwk
Tapi kok saya tergelitik untuk kasih ide ya,
Gimana kalau mulai sekarang, kita saring jutaan anak-anak pintar di Indonesia, lalu disekolahkan di sekolah-sekolah khusus yang paling bagus sedunia, lalu diindoktrinasi dengan kultur budaya, sejarah Indonesia yang baik saja, diberi bekal iman dan taqwa, kejujuran, keberanian, tanggungjawab. lalu setelah lulus kuliah mereka semua ditarik ke Indonesia. Lalu kita wipe out satu generasi pemerintahan mulai dari aparat RT sampai Presiden, dari BPD sampai DPR pusat. dan kita mulai lagi pemerintahan baru dan kehidupan Indonesia yang bersih, jujur, adil, makmur sejahtera tapi tetep sederhana.
Jayalah Indonesia!
(sumpah saya nulis ini bukan karena tak kebagian kesempatan untuk korupsi, bukan pula putus asa, tapi saya tiba-tiba terbangun dari tidur karena mimpi buruk gara-gara sering baca dan nonton berita tentang korupsi di Negara kita tercinta)
Pendidikan agama yang ditanamkan sejak kecil akan membentuk pribadi yang religius, sekurang-kurangnya dari sekolah meski dalam kehidupan sehari hari campur tangan keluarga dan masyarakat dalam hal ini tentu saja berdampak cukup signifikan. Keluarga dan masyarakat adalah penentu kepribadian utama dalam kehidupan dewasa kelak. Sejak kecil kita telah diajari cara beribadah, mulai cara bersembahyang, beramal, melaksanakan kewajiban menjauhi larangan. Kita juga diceritakan kisah-kisah teladan, diajarkan bagaimana bersikap yang baik, mana yang benar mana yang salah, mana yang boleh mana yang tidak, mana yang baik mana yang buruk.
Di sekolah kita juga diajarkan pelajaran pendidikan moral pancasila. PMP ini adalah sebuah pelajaran falsafah hidup yang menurut saya paling ideal, karena apa, Pancasila sebagai falsafah moral bangsa merupakan penggabungan unsur religiusitas dan ideologi tengah. Tidak liberaris juga bukan sosialis apalagi komunis. Kita selalu mengambil jalan tengah. Jalan yang kita anggap terbaik, tidak memihak, yang disesuaikan dengan kultur kehidupan masyarakat Indonesia juga yang religius, gotong royong, tepo seliro, tidak neko-neko dll. Jadi ketika kita menemui kasus gayus tambunan, arthalita, ato yang lebih dulu kita kenal ada eddy tansil dll apakah kita mempunyai root kultur korupsi seperti itu?
Saya kok tidak pernah dengar yang namanya patih gajahmada korupsi, ataupun prabu hayamwuruk lengser karena kasus korupsi. Juga tak pernah saya tahu kalau Mulawarman maupun Purnawarman menerima suap. Pun tak ada cerita tentang tertangkapnya seorang koruptor dijaman Sriwijaya. Yang kita tahu ada seorang ratu (ratu Sima kalau tak salah) yang demikian adilnya sampai pundi emas yang diletakkan dijalanan saja tak ada yang berani mengambil. Juga pasti kita paham benar apa itu amukti palapa. Seorang pejabat yang karena tugas dan kewajibannya sampai berani meninggalkan/ menolak mewahnya dunia sebelum cita-cita kerajaan (tugasnya tercapai).
Kultur korupsi bukan budaya bangsa kita. Kultur korup kalau boleh saya bilang adalah kultur kolonialisme. Penjajahan atas bumi Indonesia, atas harga diri dan juga atas budaya luhur nusantara. Dimana kaum kapitalis memaksakan kehendaknya, untuk kepentingan materi mereka, sudah mengeruk kekayaan alam kita, mencekoki dengan budaya kolonial yang berujung pada pemenuhan kebutuhan material. Yang namanya raja atau pejabat pemerintahan harus menyerahkan upeti sebanyak-banyaknya agar dianggap berkinerja bagus, loyal, makmur. Perdagangan dimonopoli, hasil jerih payah rakyat kita dirampas atau lebih halusnya dibeli tapi dengan harga yang sangat murah, lalu dijual penjajah keluar dengan harga mahal. Banyak lagi contoh kebiadaban penjajah, yang tak akan habis kita kupas sampai sekarang.
Lalu apakah yang membuat akhir-akhir ini marak kasus korupsi di negeri tercinta ini? (ini sih bukan marak nank, korupnya ma dari dulu tapi ketahuannya sekarang2 ini karena lagi apes ajah hehehe) Saya yakin koruptor itu orang yang susah sekaligus juga mereka orang yang pintar. Karena apa? sebagaimana saya sebutkan diatas sejak dini kita memperoleh pengetahuan tentang moral dan agama jadi saya yakin benar para koruptor ini orang yang susah sejak kecil. Susah mencerna pelajaran moral dan agama, atau susah mempraktekkannya dalam kehidupan. Yang namanya hidup sederhana itu biasa di Indonesia, itu kultur masyarakat kita. Tapi karena pelabelan miskin, karena kultur kolonialis (barat) tentang materi, maka sekarang jarang ada orang yang bisa hidup sederhana. Pejabat kok sederhana ntar dikira miskin lagi.. :p
Lalu mereka pasti pintar, karena apa. Lha wong kita sejak dari kecil diajarkan pendidikan agama dan moral, bukan pelajaran korupsi, maka ketika dewasa dia korupsi saya mbok yakin mereka itu belajar otodidak. Susah loh untuk korupsi dan suap menyuap itu, sekarang baru nyari peluangnya, timingnya, mikirin caranya, lalu cara nyembunyiinnya gimana, belum kalo ketahuan nyiapin alasannya. Mana ada pelajaran dasar-dasar korupsi, Korupsi 1, Korupsi 2, atau praktek kerja korupsi. Tidak ada! Mereka itu pasti susah korupsi dinegara kita, orang masyarakat kita sejak kecil dicekoki dengan pelajaran moral dan agama.! wkwkkwk
Mereka pasti pintar bersandiwara, lihat saja anggota DPR yang sekarang kesangkut kasus suap pemilihan DGS BI, ada aja alasannya, ada yang bilang itu dana kampanye partai, ada yang bilang itu tunjangan akhir jabatan, ada yang bilang dana apa tidak tahu. Tapi anehnya diterima saja uangnya.. Hahahaha…. Kasian anak mereka kalau tanya gaji ayah/ibunya. Para dewan terhormat kita ternyata tidak pernah mendapat pelajaran korupsi, sehingga alasan konyol seperti itu masih dipakai. Tapi Saya yakin loh, kalau anggota dewan terhormat dari tingkat kabupaten sampai DPR itu anti suap, juga anti korupsi, karena pasti mereka pernah sekolah juga. Tahu sendiri masyarakat kita religius dan berPMP jadi, ya itu tadi.. hehe..
Kalau kata Gus Dur polisi yang tak bisa disuap itu cuma ada 2, jenderal Hoegeng dan polisi tidur, saya yakin Gus Dur cuma menyindir polisi saja. Saya yakin masih banyak polisi yang lurus, karena apa karena di akademi kepolisian tak pernah diajarkan Teknik Suap-Menyuap, yakin juga tak pernah diajarkan praktek Makelaran disana. Orang para polisi juga pernah sekolah dari SD sampai SMA yang notabene pasti dapat pelajaran agama dan PMP/ PPKN. Yakin deh susah banget untuk polisi disuap. Wkwkkwk..
Mari berkhusnudzan untuk bangsa ini, kasian sudah terlalu banyak yang menghujat. Kasian bapak-bapak koruptor kita udah korupsi, ketahuan, dipenjara (kalau gak ada duit) udah gitu dihujat lagi, belum ntar kalau mati. Disiksa masuk neraka, ckckckck… mengerikan… lagian kalau semua koruptor dimasukin penjara, siapa yang mau menjalankan roda pemerintahan??? Penjaranya seluas apa yaa? wkwkwkwk
Tapi kok saya tergelitik untuk kasih ide ya,
Gimana kalau mulai sekarang, kita saring jutaan anak-anak pintar di Indonesia, lalu disekolahkan di sekolah-sekolah khusus yang paling bagus sedunia, lalu diindoktrinasi dengan kultur budaya, sejarah Indonesia yang baik saja, diberi bekal iman dan taqwa, kejujuran, keberanian, tanggungjawab. lalu setelah lulus kuliah mereka semua ditarik ke Indonesia. Lalu kita wipe out satu generasi pemerintahan mulai dari aparat RT sampai Presiden, dari BPD sampai DPR pusat. dan kita mulai lagi pemerintahan baru dan kehidupan Indonesia yang bersih, jujur, adil, makmur sejahtera tapi tetep sederhana.
Jayalah Indonesia!
(sumpah saya nulis ini bukan karena tak kebagian kesempatan untuk korupsi, bukan pula putus asa, tapi saya tiba-tiba terbangun dari tidur karena mimpi buruk gara-gara sering baca dan nonton berita tentang korupsi di Negara kita tercinta)
Saturday, March 6, 2010
bibit, bobot, bebet & bubut (another cheesy talk)
tahu gak kamu?
orang yang kita cinta ternyata punya kemungkinan lebih besar menghancurkan kita atau setidaknya akan membuat kita lemah daripada orang yang cinta ma kita.
jadi sebenarnya praktek perjodohan di masa lampau itu mengandung kebijakan yang mungkin sulit diterima oleh remaja jaman sekarang. bayangin aja di saat seorang cewek jatuh cinta ma cowok, hasratnya pasti menggelora (menggelora guys!! hihi) yang pengennya tiap hari ketemu, tiap jam ditelpon, yang pengennya nempel mulu eh tak tahunya suatu hari sang ibunda ngasih statement "jangan deket-deket lagi ma jono(pacar) kamu udah mama jodohin sama Raden Mas Ngabehi Slamet Mangkuwanitolimo!" whatt!!? aarrgghh..*^%&$*(^$&*#$&^%(&*
nah klo anda para wanita yang mengalami, pasti reaksi yang pertama muncul adalah kaget.. latah(eh jangan deket2.. jangan deket2!), trus abis itu pasti klo gak nangis (andalan) dengan dramatis berlari ke kamar dengan sesenggukan... lalu akhirnya timbul beberapa pilihan sbb:
a. minggat ma pacar
b. nerima aja, kawin ma pilihan ibu
c. bunuh diri
klo saya tebakannya pasti banyak pilihan A&C (kayak DPR kita aja) daripada harus milih B. bagaimanapun juga namanya lg hot-hotnya pacaran, gak akan sudi kita dipisahin barang 1cm pun (halah!) apalagi harus nerima dijodohin dengan orang yang dari namanya saja keliatan bgt jadulnya. hehehe
saya jawabannya A pak bos!
ok, mari kita lihat...
pada masa muda, terkait dengan pilihan untuk minggat, keinginan untuk aktualisasi diri begitu kuat. dorongan untuk berekspresi tak mungkin lebih kecil dari logika. jadi apa yang dirasa baik untuk dirinya mau tak mau akan diperjuangkan mati-matian meski berdampak positif. positif bagi pria karena bisa menikmati madu sebelum waktunya, positif juga bagi wanita yang artinya hamil. hyah! is it what they want? of course not!
hyahh.. hasilnya kok gak ku.ku yaa..
saya jawabannya C pak bos!
ok, mari kita selikidi... hal ini terjadi jika terdapat komponen rendahnya keimanan dan tingginya komponen resistensi dari ortu. daripada dikawinin ma orang laen, lebih baek kawin di neraka (kok isa?) klo dalam Islam, namanya bunuh diri dengan alasan apapun pasti hadiahnya neraka. (trus enaknya dmana??) sebuah pilihan konyol banget namun seringkali kita mendengar kisah ini. kalo apologinya mungkin daripada tubuh dan hati kita dijajah oleh raden mas slamet, lebih baik merdeka selamanya. sebuah kekonyolan yang juga di lakukan oleh romeo meskipun dia tak tahu skenarionya juliet. dan ketika sadar juliet pun melakukan hal yang sama. hasilnya?? neraka! hihi
yawdah deh, kok hasilnya ndak enak smua.. saya pasrah pilih B pak bos!
pilihan ketiga untuk menerima perjodohan dan menikah dengan Raden Mas Ngabehi Slamet Mangkuwanitolimo ato kita sebut saja dengan pihak ketiga sebagai Raden X sebenarnya dari sisi idealisme sulit kita terima. tapi coba kita lihat lagi. sang ortu membuat keputusan untuk menjodohkan anaknya bukan tanpa perhitungan. alasannya pasti ingin melihat anaknya bahagia, tapi hal ini lebih banyak ditentukan oleh faktor logika dan pengalaman. bagi ortu apa yang menurutnya lebih baik bagi anaknya pasti akan dilakukan, meski bertentangan dengan keinginnan anaknya. secara ortu kan lebih pengalaman, mengecap asam manisnya dunia.. jiah! pada pengambilan keputusan perjodohan pasti didasari oleh faktor bibit, bebet dan bobot. nah mari kita perjelas apa toh BBB itu?
menurut analisa ngawur saya, BBB ini adalah
bibit: faktor keturunan
bobot: faktor material (fisik)
bebet: faktor no materi (sifat, pendidikan dll)
kalau dirasa udah memenuhi 3 faktor ini, maka pilihan ortu itu logis banget.
bibit: siapa sih yang gak pengen nikah dengan keturunan bangsawan/ ningrat (bukan bangsawan:bangsane kewan/ ningrat: ningratan a.k.a gelandangan)
bobot: cewek mana pula yang gak pengen punya suami ganteng, tinggi, gede, tajir, yangbisa mencukupi smua kebutuhannnya?? (materi& rohani)
bebet: wanita mana pula yang gak pengen nikah dengan cowok yg gentle, berpendidikan, sopan, ramah, rajin menabung dll udah pasti semua mau.
tapi adalah salah juga klo semua kasus akan berakhir seperti ini. tidak semua cewek memilih tetap ma pacarnya daripada dijodohin ma orang tuanya akan berakhir seperti pilihan A& C. pun tak semua cewek yang mau dijodohin ma reden X akan bernasib bahagia dengan segala kelebihan radennya.
tapi saya berani taruhan, lebih banyak cewek yang bernasib gak enak bila memilih pilihan A/C daripada pilihan B. karena apa?
karena orang yang kita sayang belum tentu ngasih yang kita butuhkan meski ngasih yang kita inginkan!
sebaliknya orang yang sayang ma kita, akan ngasih yang kita butuhkan meski kadang bukan yang kita inginkan. correct me if im wrong dude!
wah, jadi konklusinya harus mau dijodohin dengan raden X dunk?? bela raden muluu, kayaknay penulisnya mau dijodohin neh?? gaaak!! bukaaaan.....
tunnngu dulu..
ada satu yang belum kita selikidi, tapi hal ini yang paling menentukan.
bubut!
weits, orang bengkel ya?? bukaann..
kan ada bibit, bobot dan bebet, nah satu faktor lagi saya sebut aja bubut. (biar mirip dan catchy) hahaha. bubut ini adalah faktor yang berupa religiusitas/ tingkat keimanan.
dalam setiap agama manapun (bagi yg beragama tentu saja) pasti mengajarkan untuk melakukan hal yang benar dan meninggalkan yg salah, menjunjung tinggi nilai moral dan etika. pasti juga mengajarkan sikap bertanggungjawab, mengasihi, menyayangi, dan segudang perilaku luhur lainnya.
jadi ada kemungkinan jawaban D, yaitu si cewek akan mengikuti kata hatinya dan mempertahankan si jono kemudian cewek itu akan jelasin pada ortunya bahwa "kami" sudah saling sayang, lagian si jono itu anaknya baek, gak neko2, gak kalah ma raden X. pun si jono juga berusaha buktiin gimana caranya memenuhi kriteria biibit bobot bebet dan bubut yang biasanya diminta ortunya. nah ketika ditanya ma ortu si cewek, "mau kamu kasih makan apa anakku nanti?? mau kamu kasih apa cucuku nanti" jono pun menjawab " dengan cinta bu'! InsyaAllah, Tuhan tak akan membiarkan puteri ibu hidup menderita dengan saya. karena menikah adalah ibadah. saya yakin dengan cinta kami berdua dan restu bapak ibu serta ridho tuhan maka kami akan berjuang memenuhi kebutuhan kami. kebetulan saya abis dikasih kado ayah saya berupa perusahaan tambang di daerah X, sambil nerusin S2 saya insyaAllah profitnya cukup untuk menghidupi calon keluarga kami dan masyarakat sekitar." hahahaha.. klo kayak gini jawabannya pasti akan langsung diACC deh.. itu berkat faktor bubut, pasti aman!
nah menikah dengan raden slamet pun ada resikonya jg, alih-alih raden anak bangsawan, ganteng, kayaraya, tapi ternyata dia adalah pengikut sejati syech puji skaligus paham liberal barat untuk urusan syhwat doank. yang prinsipnya bunyinya kurang lebih begini: Isi boleh kemana-mana, tapi botol tetep harus kembali. wkwkwk... trus ada lagi.. garasi boleh 1 tapi mobilnya boleh banyak, dari model tua sampai yg paling baru skalipun. nah lo!? yang model gini ternyata juga banyak, dijodohin awalnya baek2, tapi setelah menikah ternyata dia tukang mabuk dan judi, trus malah ada yg kayak bang toyib 2x puasa 2x lebaran gak pulang2. yang parah adalah klo ternyata raden itu adalah dosen mata kuliah "pengantar KDRT" yang isinya mukulin istrinya, sadomasokhis dsb.
kenapa bisa terjadi seperti itu, karena raden punya bibit, bobot, bebet, tanpa bubut!!
nah, klo yg pacarnya boro2 punya perusahaan tambang, perusahaan krupuk aja modal gak ada. yang kuliahnay S2, tamat SMA aja syukur. nah, tipe kyk gini ini justru klo ceweknya gak ngeluh & support terus, karena efek bubut, pasti dia akan berusaha mati2an untuk mensejahterakan keluarganya. Tuhan gak akan ngebiarin usaha keras dan doa tanpa lelah hambanya tanpa hasil. rejeki itu ada yang ngatur, setiap makhluk yang punya nyawa di dunia ini sudah diatur rejekinya ma yg di Atas. yakin deh, jadi tinggal doa n usahanya ajah. trus klo emg udah ditakdirin rejekinya emang seitu2nya ajah, gimana boss??
sekarang tinggal masalah syukur aja, menikmati apa yang ada. saya yakin 100%, gagal bahagia itu lebih menyakitkan daripada gagal kaya. klo emang udah rejekinya segitu klo bersyukur jg, jatohnya bahagia kan?
nah...
sekarang klo misal ada yang punya pacar tapi dijodohin ma orang lain, pastinya tanyain dulu klo calonnya lebih berbubut knapa tidak??
bagi yang jomblo, boro2 dijodohin ortu, dijodohin temen aja kandas, prinsipnya cuma satu, bubut first! pasti akan lebih mudah jalannya..
trus cari pacarnya di tempat religius dunk? jangan!
tipsnya jangan cari pacar di dunia maya, jangan juga cari pacar di masjid, gereja, pura, atau wihara. karena itu tempat ibadah bukan tempat pacaran.
satu lagi, meski terlihat relijius ati2 juga dink, banyak ahli spiritual, ustad, pendeta palagi dukun yang kelakuannya bejat. hahahahha
biarkanlah waktui berproses, someday, somplace, some how ull find it.
pokoknya selamat mencari calon suami yang berbubut!
hidup pria berbubut!
hahahahaha
orang yang kita cinta ternyata punya kemungkinan lebih besar menghancurkan kita atau setidaknya akan membuat kita lemah daripada orang yang cinta ma kita.
jadi sebenarnya praktek perjodohan di masa lampau itu mengandung kebijakan yang mungkin sulit diterima oleh remaja jaman sekarang. bayangin aja di saat seorang cewek jatuh cinta ma cowok, hasratnya pasti menggelora (menggelora guys!! hihi) yang pengennya tiap hari ketemu, tiap jam ditelpon, yang pengennya nempel mulu eh tak tahunya suatu hari sang ibunda ngasih statement "jangan deket-deket lagi ma jono(pacar) kamu udah mama jodohin sama Raden Mas Ngabehi Slamet Mangkuwanitolimo!" whatt!!? aarrgghh..*^%&$*(^$&*#$&^%(&*
nah klo anda para wanita yang mengalami, pasti reaksi yang pertama muncul adalah kaget.. latah(eh jangan deket2.. jangan deket2!), trus abis itu pasti klo gak nangis (andalan) dengan dramatis berlari ke kamar dengan sesenggukan... lalu akhirnya timbul beberapa pilihan sbb:
a. minggat ma pacar
b. nerima aja, kawin ma pilihan ibu
c. bunuh diri
klo saya tebakannya pasti banyak pilihan A&C (kayak DPR kita aja) daripada harus milih B. bagaimanapun juga namanya lg hot-hotnya pacaran, gak akan sudi kita dipisahin barang 1cm pun (halah!) apalagi harus nerima dijodohin dengan orang yang dari namanya saja keliatan bgt jadulnya. hehehe
saya jawabannya A pak bos!
ok, mari kita lihat...
pada masa muda, terkait dengan pilihan untuk minggat, keinginan untuk aktualisasi diri begitu kuat. dorongan untuk berekspresi tak mungkin lebih kecil dari logika. jadi apa yang dirasa baik untuk dirinya mau tak mau akan diperjuangkan mati-matian meski berdampak positif. positif bagi pria karena bisa menikmati madu sebelum waktunya, positif juga bagi wanita yang artinya hamil. hyah! is it what they want? of course not!
hyahh.. hasilnya kok gak ku.ku yaa..
saya jawabannya C pak bos!
ok, mari kita selikidi... hal ini terjadi jika terdapat komponen rendahnya keimanan dan tingginya komponen resistensi dari ortu. daripada dikawinin ma orang laen, lebih baek kawin di neraka (kok isa?) klo dalam Islam, namanya bunuh diri dengan alasan apapun pasti hadiahnya neraka. (trus enaknya dmana??) sebuah pilihan konyol banget namun seringkali kita mendengar kisah ini. kalo apologinya mungkin daripada tubuh dan hati kita dijajah oleh raden mas slamet, lebih baik merdeka selamanya. sebuah kekonyolan yang juga di lakukan oleh romeo meskipun dia tak tahu skenarionya juliet. dan ketika sadar juliet pun melakukan hal yang sama. hasilnya?? neraka! hihi
yawdah deh, kok hasilnya ndak enak smua.. saya pasrah pilih B pak bos!
pilihan ketiga untuk menerima perjodohan dan menikah dengan Raden Mas Ngabehi Slamet Mangkuwanitolimo ato kita sebut saja dengan pihak ketiga sebagai Raden X sebenarnya dari sisi idealisme sulit kita terima. tapi coba kita lihat lagi. sang ortu membuat keputusan untuk menjodohkan anaknya bukan tanpa perhitungan. alasannya pasti ingin melihat anaknya bahagia, tapi hal ini lebih banyak ditentukan oleh faktor logika dan pengalaman. bagi ortu apa yang menurutnya lebih baik bagi anaknya pasti akan dilakukan, meski bertentangan dengan keinginnan anaknya. secara ortu kan lebih pengalaman, mengecap asam manisnya dunia.. jiah! pada pengambilan keputusan perjodohan pasti didasari oleh faktor bibit, bebet dan bobot. nah mari kita perjelas apa toh BBB itu?
menurut analisa ngawur saya, BBB ini adalah
bibit: faktor keturunan
bobot: faktor material (fisik)
bebet: faktor no materi (sifat, pendidikan dll)
kalau dirasa udah memenuhi 3 faktor ini, maka pilihan ortu itu logis banget.
bibit: siapa sih yang gak pengen nikah dengan keturunan bangsawan/ ningrat (bukan bangsawan:bangsane kewan/ ningrat: ningratan a.k.a gelandangan)
bobot: cewek mana pula yang gak pengen punya suami ganteng, tinggi, gede, tajir, yangbisa mencukupi smua kebutuhannnya?? (materi& rohani)
bebet: wanita mana pula yang gak pengen nikah dengan cowok yg gentle, berpendidikan, sopan, ramah, rajin menabung dll udah pasti semua mau.
tapi adalah salah juga klo semua kasus akan berakhir seperti ini. tidak semua cewek memilih tetap ma pacarnya daripada dijodohin ma orang tuanya akan berakhir seperti pilihan A& C. pun tak semua cewek yang mau dijodohin ma reden X akan bernasib bahagia dengan segala kelebihan radennya.
tapi saya berani taruhan, lebih banyak cewek yang bernasib gak enak bila memilih pilihan A/C daripada pilihan B. karena apa?
karena orang yang kita sayang belum tentu ngasih yang kita butuhkan meski ngasih yang kita inginkan!
sebaliknya orang yang sayang ma kita, akan ngasih yang kita butuhkan meski kadang bukan yang kita inginkan. correct me if im wrong dude!
wah, jadi konklusinya harus mau dijodohin dengan raden X dunk?? bela raden muluu, kayaknay penulisnya mau dijodohin neh?? gaaak!! bukaaaan.....
tunnngu dulu..
ada satu yang belum kita selikidi, tapi hal ini yang paling menentukan.
bubut!
weits, orang bengkel ya?? bukaann..
kan ada bibit, bobot dan bebet, nah satu faktor lagi saya sebut aja bubut. (biar mirip dan catchy) hahaha. bubut ini adalah faktor yang berupa religiusitas/ tingkat keimanan.
dalam setiap agama manapun (bagi yg beragama tentu saja) pasti mengajarkan untuk melakukan hal yang benar dan meninggalkan yg salah, menjunjung tinggi nilai moral dan etika. pasti juga mengajarkan sikap bertanggungjawab, mengasihi, menyayangi, dan segudang perilaku luhur lainnya.
jadi ada kemungkinan jawaban D, yaitu si cewek akan mengikuti kata hatinya dan mempertahankan si jono kemudian cewek itu akan jelasin pada ortunya bahwa "kami" sudah saling sayang, lagian si jono itu anaknya baek, gak neko2, gak kalah ma raden X. pun si jono juga berusaha buktiin gimana caranya memenuhi kriteria biibit bobot bebet dan bubut yang biasanya diminta ortunya. nah ketika ditanya ma ortu si cewek, "mau kamu kasih makan apa anakku nanti?? mau kamu kasih apa cucuku nanti" jono pun menjawab " dengan cinta bu'! InsyaAllah, Tuhan tak akan membiarkan puteri ibu hidup menderita dengan saya. karena menikah adalah ibadah. saya yakin dengan cinta kami berdua dan restu bapak ibu serta ridho tuhan maka kami akan berjuang memenuhi kebutuhan kami. kebetulan saya abis dikasih kado ayah saya berupa perusahaan tambang di daerah X, sambil nerusin S2 saya insyaAllah profitnya cukup untuk menghidupi calon keluarga kami dan masyarakat sekitar." hahahaha.. klo kayak gini jawabannya pasti akan langsung diACC deh.. itu berkat faktor bubut, pasti aman!
nah menikah dengan raden slamet pun ada resikonya jg, alih-alih raden anak bangsawan, ganteng, kayaraya, tapi ternyata dia adalah pengikut sejati syech puji skaligus paham liberal barat untuk urusan syhwat doank. yang prinsipnya bunyinya kurang lebih begini: Isi boleh kemana-mana, tapi botol tetep harus kembali. wkwkwk... trus ada lagi.. garasi boleh 1 tapi mobilnya boleh banyak, dari model tua sampai yg paling baru skalipun. nah lo!? yang model gini ternyata juga banyak, dijodohin awalnya baek2, tapi setelah menikah ternyata dia tukang mabuk dan judi, trus malah ada yg kayak bang toyib 2x puasa 2x lebaran gak pulang2. yang parah adalah klo ternyata raden itu adalah dosen mata kuliah "pengantar KDRT" yang isinya mukulin istrinya, sadomasokhis dsb.
kenapa bisa terjadi seperti itu, karena raden punya bibit, bobot, bebet, tanpa bubut!!
nah, klo yg pacarnya boro2 punya perusahaan tambang, perusahaan krupuk aja modal gak ada. yang kuliahnay S2, tamat SMA aja syukur. nah, tipe kyk gini ini justru klo ceweknya gak ngeluh & support terus, karena efek bubut, pasti dia akan berusaha mati2an untuk mensejahterakan keluarganya. Tuhan gak akan ngebiarin usaha keras dan doa tanpa lelah hambanya tanpa hasil. rejeki itu ada yang ngatur, setiap makhluk yang punya nyawa di dunia ini sudah diatur rejekinya ma yg di Atas. yakin deh, jadi tinggal doa n usahanya ajah. trus klo emg udah ditakdirin rejekinya emang seitu2nya ajah, gimana boss??
sekarang tinggal masalah syukur aja, menikmati apa yang ada. saya yakin 100%, gagal bahagia itu lebih menyakitkan daripada gagal kaya. klo emang udah rejekinya segitu klo bersyukur jg, jatohnya bahagia kan?
nah...
sekarang klo misal ada yang punya pacar tapi dijodohin ma orang lain, pastinya tanyain dulu klo calonnya lebih berbubut knapa tidak??
bagi yang jomblo, boro2 dijodohin ortu, dijodohin temen aja kandas, prinsipnya cuma satu, bubut first! pasti akan lebih mudah jalannya..
trus cari pacarnya di tempat religius dunk? jangan!
tipsnya jangan cari pacar di dunia maya, jangan juga cari pacar di masjid, gereja, pura, atau wihara. karena itu tempat ibadah bukan tempat pacaran.
satu lagi, meski terlihat relijius ati2 juga dink, banyak ahli spiritual, ustad, pendeta palagi dukun yang kelakuannya bejat. hahahahha
biarkanlah waktui berproses, someday, somplace, some how ull find it.
pokoknya selamat mencari calon suami yang berbubut!
hidup pria berbubut!
hahahahaha
Subscribe to:
Posts (Atom)