Friday, December 25, 2009

salah tuhan?

setiap makhluk didesain dalam bentuk terbaiknya, dan seperti biasa sebagai makhluk yang paling sibuk mengeluh, kita selalu menginginkan bentuk terbaik, kita tak pernah puas dengan kondisi yang ada. entah fisik, entah situasi ekonomi, entah kemampuan (skill), bahkan sampai kadang lupa akan hakekat kita sebagai manusia.
ada yang terobsesi untuk langsing, rambut lurus, body yummy, bulu mata lentik, hidung mancung, dada montok (sekarang gak cuma cewek aja, liyad aja para cowok body builder yang dadanya ngalah2in julia krepes) (kadang konyol juga ngliyad ada yang bisa gerak2in dadanya.. hahaha) dan semua parameter keren yang diciptakan manusia. thats all just junk culture, meski gak muna saya jg adalah salah satu korban parameter tersebut yang sempat meyakini bahwa mahluk yang terindah adalah yang fisiknya sempurna, padahal di kemudian hari saya menyesal karena semua parameter duniawi tersebut hanya temporer.

ngerasa gak sih klo kita daridulu gak pesen untuk dilahirkan dan jadi gede dalam kondisi seperti sekarang ini. yang klo saya alami adalah alhamdulillah kelewat langsing, dengan rambut berbadai (klo gelombang mah kecil), idung lobangnya bisa dimasukin jempol, bibir yang sexy abiss (untuk menyamarkan kata memble), udel bodong dsb.

juga untuk urusan materi, sapa sih yang gak pengen dilahirin kayak paris hilton (anggapan sebagian wanita yg blon tau kelakuannya) yang terlahir diwarisin harta bejibun, dengan fisik yang nyaris perfect. ato kayak pangeran dari arab yang belon lahir aja udah punya istana, ngedip mata keluar dinar, ngeludah keluar riyal, bersin keluar ingus (ini mah tetep!) dari kecil tiba2 gedenya ganteng badannya tinggi kekar dan yang pastinya "itunya" versi arab pula! ahahahha
yang dalam hidupnya gak ada kamus idupnya gak ada, bilang mau mobil, pabriknya kebeli, mau rumah, pulaupun kebeli, mau wanita (klo yg ini pasti kebeli jutaan wanita yang rela entah gimana caranya) tapi apa artinya toh semua itu? sementara bagi kita yang makannya pake sayap ayam goreng yang kelewat kecil aja udah bilangnya beruntung. yaah daripada sayap pesawat goreng mau gedenya se gaban2 (gaban ki gadis bantul po opo toh sakjane??) tapi gak bisa dimakan?

bagaimana dengan yang terlahir aja udah jenius? yang laen pada lulus smp dia udah sarjana, yang laen sma dia udah master. yang laen sarjana (dia mati saking pinternya heheh.. rasain lo!) ato yang diwarisi tangan sehebat david copperfield, yngwie malmsteen, maradona, stepen chow yang punya jurus buddhist palm (makin ngaco neh) yah pokoknya semua yang terlahir dengan bakat luarbiasa, meski pada saat lahirnya sama2 nangis kayak kita (ya iyyalah, gak mungkin langsung ketawa!) tapi gedenya punya skill yang bikin geleng2 kepala (bukan tripping tapi: jadul bgt yak!?) then whats the point?

tenang guys meskipun dengan muka pas pasan dan dompet pas pasan apalagi dengan kemampuan yang pas pasan pula, kita punya kemungkinan punya dan bisa menjadi lebih kaya/mulia/keren/berharga dll dibanding dengan semua orang yang punya kemampuan diatas.

kok bisa boss? dapet rumus darimana tuh??

jadi begini, dari awal saya bilang kalo ternyata hampir semua parameter yang kita pakai adalah parameter duniawi yang diciptakan/dibentuk oleh manusia seperti kita juga; yang kemungkinan sama bodongnya dan sama memblenya dengan kita juga!
jadi kitapun sebenernya bisa saja membuat parameter yang lebih baik menurut keyakinan juga. klo kata orang pinter; hukum itu adalah kesepakatan mayoritas, jadi klo di komunitas ato di daerah kita lebih banyak orang peseknya berarti yg idungnya mancung ntar kita bilangin aja jelek, klo yang badannya six pack ato sexy kita bilang aja njijiki, ato yang punya duit banyak kita bilangin aja kafir miskin, dan klo ada yang punya kelebihan bakat kita kucilin aja dibilang alien, ato apalah. (gile, pengen juga neh idup dsini) ahahahhaha... bukan ini intinya boss!

kita terlahir diciptakan dalam bentuk yang paling sesuai dan sempurna untuk kita, jadi sejauh mana kita bisa menghargai bentuk tubuh kita, mensyukuri apa yang diberikan oleh pembuat kita disitulah kita akan semakin menyadari betapa beruntungnya kita. yang penting adalah apa yang tersimpan dalam dada kita (
kayaknya penulisnya porno:is:me neh nyinggung dada ajah) eits bukan yang itu. yang saya maksud adalah yang terpenting adalah hati kita. (ini mah semua orang tau kalee gak perlu ditulis disini boss!?) emang benar semua orang tahu kayaknya tapi dalam kenyataannya berapa persen dari kita mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan melalui fisiknya seperti kita? tetep aja jatohnya jerawatan dikit ke salonlah, muka direbondinglah, eh facial dink ato, yang sedot lemak, sedot darah kotor, sedot kutil ato apalah semua ituh.
berapa banyak yang menyadari bahwa fisikly emang cuma sementara dan bersyukur itu adalah nilai lebih kita, tapi tetep aja smua yang disebutin diatas jadi hal yang menakutkan bagi sebagian besar kita, karena apa? karena parameternya dunia! gak boleh gendut, gak boleh ketombean, gak boleh jerawatan dll, yang cantik itu bla bla bla, yang keren itu bla bla bla, yang ideal itu bla bla bla... semua karena kita terpatok pada pandangan manusia belaka! parameter duniawi!

eits tunggu dulu boss, emang klo udah mensyukuri kehidupan, fisik kita jadi berubah ato nasib kita berubah gitu? gimana kabar dengan tajir or skill(bakat) cuy??

yaa kalo cuma bilang "ya Tuhan aku bersyukur kepadaMU" gak bakal ngubah apa2 bos,

bersyukur itu ikhlas, bersyukur itu mampu memahami keadaan, bersyukur itu bekerja, bersyukur itu berbuat kebajikan, bersyukur itu gak ngeluh dll.

yaa kalo kita diciptakan "begini2 aja" kita harus berjuang untuk mengubah parameter dunia menjadi parameter akhirat. kalaupun fisiknya kurang tapi bersyukur dengan bersifat yang baik, memberi manfaat pada lingkungan, rajin beribadah, bijaksana, jujur, amanah, tabligh, fatonah, suka menabung dll maka insyaAllah derajat kita akan ditinggikan baik di dunia, apalagi di akhirat bos!
kalo yang dilahirkan keadaan ekonominya kurang, maka dari situ kita harus bersyukur bahwa kita diberi kesempatan untuk meluangkan waktu lebih untuk beribadah dan bekerja. kita diberi kemampuan untuk mengelola masalah lebih berat dibanding orang laen yang lebih berada (bandingkan aja, klo orang kaya gusar karena mobilnya kegores ato blackberrynya kerendem jus apel, kita diberi soal yang lebih rumit,; gimana caranya keadaan gak punya uang, laper, kaki pincang sebelah, perut mules, anak butuh biaya sekolah, istri mau melahirkan anak keempat, tabungan habis?? gimana rasanya klo ini ditimpakan pada anak raja minyak seminggu ajah.)

yang pasti sempurnakan niat, sempurnakan ikhtiar, pasti bakal di kasih jalan ma yg ngecat cabe.
karena setiap makhluk hidup yang ada di dunia ini rezekinya udah ada yang ngatur. masak kita yang mahluk paling sempurna, punya otak hati dan kehendak gak dipikirin ma Allah?

tapi jangan dibilang kalo udah berusaha tapi gak berhasil2 malah jadinya nuduh Tuhan gak adil. bisa jadi karena hal itu ditunda dan bakal diganti ma yg lebih baek? who knows.

what we want sometimes is not what we need..

masih berani bilang kekurangan kita itu salah Tuhan???

Thursday, December 3, 2009

ingin menulis lagi

sudah lama gak nulis. entah karena seringnya berjibaku dengan dunia komersil, hati rasanya tumpul. susah aja buat nulis. klopu dipaksain malah wagu. hufhh.
kemaren2 sempet ngobrol ma temen, untuk bikin kompilasi puisi tapi kayaknya hanya akan terus jadi wacana klo akunya gak jalan. selalu saja seperti itu.
apa emang aku terlalu banyak berwacana?
entahlah, yang pasti aku ingin menulis lagi. menulis apapun itu. karena kalo dipikir, berapa banyak gagasan, ide, keinginan, ungkapan hati akan hilang dan terlupakan klo cuma dipikiiir aja mulu.
dan karena emang sudah dari sononya otakku gak bisa berhenti mikirin ini itu, yg aneh, jorok, relijius, yg humanis selalu saja tak ada jejaknya. ya karena tak ditulis itu.
pokoknya akau mau nulis lagi. mulai hari ini.

tuhan bimbinglah aku untuk menuliskan namaMu..