Monday, June 28, 2010

akan selalu

akan selalu ada hati untuk mencinta
selalu cerita untuk dimula

selalu waktu untuk dilalui
selalu sayang untuk dibagi

selalu mimpi untuk diraih
selalu luka untuk diresapi
selalu tawa untuk dinikmati

dan pasti, selalu ada alasan untuk mengakhiri

semoga saat itu terjadi,

smoga bisa mengakhiri dengan puisi sebagai janji
mengikat diri dalam rasa hakiki..

mungkin masih terlalu pagi untuk bermimpi,
tapi,
Bismillah.. semoga sesuai rencana sang Gusti..

Thursday, June 17, 2010

ada yg salah dengan teman-teman saya!

(sedikit cerita anak kos)

03.30

Setelah membungkam alarm untuk kedua kalinya, saya menyerah. Alhamdulillah Tuhan selalu mengingatkan saya melalui makhluk2nya, baik benda hidup maupun mati. Kali ini giliran weker di HP dua2nya bunyi jam 3 & 3.30. ( yee, ini mah bukan diingetin, emang kamu sendiri yg ngeset nang!)

Oya, ada yang salah dengan teman2 saya. Kenapa eh kenapa?

Setelah tadi malem nonbar piala dunia di senayan pulang jam 23.30, saya yang notabene jam 7 malem baru nyampe kos langsung ngikut ksana, pulang jam segitu badan udah kayak bis maen futsal sendirian lawan macan. Hyah! Capek cuy. Nyampe kos, mereka pada ngobrol2. Karena dikarenakan tugas kenegaraan eh kerjaan rutin pagi, saya memutuskan mengakhiri percintaan, eh perngobrolan pada jam 00.00 dengan ngeloyor masuk kamar. (ni klo cewek adegannya bis ini pasti yahud nih.)

Oya, btw ojek eh objek cerita kali ini adalah

1. M. Agus Salam S.Psi :
Seorang sarjana psikologi lulusan sebuah PTS swasta di Yogyakarta, usia seumuran kakak saya. Dan usia saya 26 th juni ini. Ok. Ok. Plis jangan menebak2 tentang umur maupun status hubungannya, saya bisa dimaki2 dan bisa kena KDRT! Hihihi.. Status pekerjaan PNS: pegawai negeri somplag! Wkwkwk tapi belliau ini adalah pria idaman wanita sejati. yang selalu saya repotin dengan kebutuhan saya yang rada abnormal. baik bgt n gentle.. (ini iklan yaa)

2. Fauzi Rahman, SS :
Sarjana sastra jepang dari sebuah PTN ternama di Jogja, yang setelah sekian lama kuliah mengalami nasib seperti saya. Salah jurusan! Wkwkwk. umur 25 th. Pekerjaan: Operator Telepon Pribadi. (masak tadi malem nelpon pacarnya dia bilang: halo!! bisa bicara dengan siapa sayaang?? Hah!?) ahahahha

3. Mas Taufik. ST :
Sarjana elektronika dari UKSW kalo gak salah. Terhitung tetanggan sama saya, karena dia tingal di kota tujuh. Uhm.. emg ada kota tujuh yak? (kan sala tiga nilainya tujuh! wkwkkwk.. nggak ilang bakat jayus saya setelah bertahun di Jakarta yak!? Sorry guys! ) sukanya sup kepala kambing & seafood santika depan pasar benhill. Minumnya es teh 2 gelas. Halah!

4. Achi :
Umur sama kayak mas agus kalo gak salah. Kerjanyaa? Dmn yak? Lupa saya. Nama perusahaannya gak mendunia, sama kayak saya. Wkwkwk

5. Atik Mia :
Kekasih hati room mate baru saya. Masih mengerjakan skripsi di fakultas yang sama dengan saya dan uzi, tapi saya yakin dia gak salah jurusan! Wkwkwk…

(Perasaan dari tadi dibilang ada yg salah, mana yang salah selain penulisnyaa!!?) ahahahha!

Kenapa saya bilang ada yang salah salah, sodara-sodara budiman budiwati. Karena saya mulai berpikir mereka tidak punya jam /wristwatch/arloji/jamdinding/jam hape dan segala bentuk alat penunjuk waktu lainnya yang normal dipunyai oleh manusia. Masak jam 3 pagi masih pada ngoceh?? Guys, ini saya yang gak normal ato mereka yak?

• Apakah mereka dugem? Nggak! Mereka gak punya bakat lahir batin untuk dugem. ahahahha
• Nongkrong di kape-kape 24 jam? Nggak! Nogkrong paling nyaman buat mereka adalah di WC. halah
• Nongkrong di circle K? nggaklah.. emangnya anak-anak punk borjuis (ini kata kakaknya mantan pacar saya: hihihi)
• Lagi asyik begituan ma pacarnya? absolutely not!
• Insomnia?? Bukan!!

Lalu apa alasannya?
Selidik punya selidik, setelah menginterogasi mereka saat itu juga saya punya kesimpulan. Mereka gak punya alat penunjuk waktu! Dimana alat itu bisa menunjukkan bahwa di bumi ini ada namanya pergantian waktu, siang dan malam. Ada saat bekerja saat tidur. Saat beribadah, ato saat maksiat. Hyah! Ada Saat memberi, ada saat menerima, ada bertemu dan mencinta, ada juga saat berpisah. Halah! Dadi curcol. Oopo neh iki..

Normalnya orang hidup itu siang bekerja, malam tidur. Ini kok enggak! Berikut ini daftar perilaku mereka yang terekam memori buruk saya.

m. agus: setelah puas ngoceh2, data terakhir saya mo tidur, masih ngulik2 remot tipi buat nyari film china favoritnya. (Saya tak begitu yakin dia menemukan “film china favorit”nya di saluran indovision)

m. taufik & achi: lagi sibuk ngobrolin tugas kantor masing, di ruang tamu kos. (dikarenakan ditempat saya yg bukan muhrim gak boleh masuk kamar kecuali pintu terbuka lebar, maka ajang belajar, diskusi dan memasak ada diruang tamu loh!?)

ini dia favorit saya

uzi & atik (kok mirip upin dan ipin??) karena eh karena baru saja mengikrarkan cinta, (cielahh.. cuit cuit prikitiew! ) dan belum adanya kesempatan berbulan madu tapi sudah harus dipisahkan oleh jarak dan waktu tssaah! Sinetron bgt ki. Mereka ajaibnya masih sibuk telponan! yang notabene tiap hari smsan adalah 24jam. Ckckck.. whatta love!? Saat terakhir saya menulis ini, sang wanita malah mau bela2in beli pulsa di pagi buta. Buta ijo pulak! Hiih. Loh? Bayangin sodara2, jam 4 malem, prawan cantik mo keluar sndirian buat nyari pulsa!?? What a love!! Untung sang pria langsung mencegah demi kesehatan dan kehormatan kekasih tercinta. Sumpah. Aku kudu nangis ki. Kapaan aku iso koyo ngene. Asem ik!

I wonder how can a love run this insane world?

Sigh! ngerasa kecil bgt dibanding mereka berdua. Nyoba sms orang2 deket, gak ada yg nyangkut.

Satu yang ditunggu, cuma datang hambar.
Tanpa rasa tanpa warna.
Lagi-lagi kamu wanita yang bermata bagai mata air.

hate that only u flashing in my mind. Like a rainbow always beautiful but untouchable.
Like a flash, only a moment but giving the bright lite.


Sigh,,,

Harus mandi. Jam 5 pagi harus berangkat.
Smoga apa yang kalian perjuangkan dan yakini akan menuai mimpimu teman2!
Saya pergi mencari mimpi saya sendiri…

Thursday, June 10, 2010

tentang pencinta

aku akan katakan padamu, kita pasti akan tiba pada suatu saat yang biasa, seperti suatu ketika yang telah lama kita nantikan,, (gie)

maka ku katakan akulah pendusta itu,,

jika engkau pikir aku adalah malaikat, maka engkau keliru,, aku lebih dari malaikat, karena aku punya kehendak,,
jika kau pikir aku setan, maka engkaupun keliru, karena aku lebih berbakat untuk menyaru menjadi manusia,,
jika kau pikir aku manusia, maka engkau pasti keliru, karena aku adalah apa yang engkau pasti salah mengartikannya,,,

sudahlah,,
kukatakan apa saja pasti kau tak peduli, karena engkau tak sayang aku,,
percuma kutulis sajak, karena engkau pasti tak mampu merasakannya,,,
percuma kulakukan semua inginmu karena aku bukan inginmu,,

maka seperti yang setiap orang harap di tahun baru,,

akupun berdoa, meski aku tahu mereka melihatku berlutut di depan berhala,,
dan kamu tahu benar berhala itu,,

aku berdoa,
Ya Tuhan (aku berusaha lebih universal)
aku ingin di tahun ini engkau anugerahkan aku, seorang yang mampu membenciku dengan semua cintanya,, dan akupun akan memberikannya cintaku pada setiap kebenciannya,,

Ya Tuhan,
anugerahkan aku hati yang paling rapuh, biar bisa kutangisi setiap kisahku dengan airmatamu, biar kurasakan benar aku adalah seorang manusia, biar kulukis pedihnya dengan setiap waktu kepasrahanku kepadaMu,, aku adalah abuMu Tuhan,,

Ya Tuhan,
tunjukkanlah aku keadilanMu, dimana setiap pecinta akan Kau berikan Luka, biar mereka ingat keberadaan CintaMu Ya Tuhan,,
dimana setiap rasa benci akan Kau berikan cinta biar mereka Tahu, pedihnya mencinta,,,

biar terbuka matahatitelinga kami,,

akupun berdoa meski aku berlutut di depan berhala,,
berhala itu adalah kamu
berhala itu adalah cintaku pada selain Kamu,,,

ahh, akhirnya kita akan tiba,,,
kita akan sampai,,

dan aku masih saja mencinta,,,

Wednesday, June 9, 2010

memoar juni yang kepagian

Tentang sebelum juni
Tak semua orang suka hujan bulan juni..
Dan,
Tolong jangan kau tuduh aku tak suka hujan bulan juni,
Aku suka hujan
Tapi tidak di bulan juni..
Aku ingat bagaimana biasanya juni menghujaniku dengan air, air dari mata malam. Musim semiku kali ini berakhir dengan manis, sampai juni menghujaniku.. dengan kepergianmu.
Benar benar berakhir dengan manis, karena masih sempat kusisipkan rinduku.
Setelah berpuluh purnama kita lewati,
Aku tak mampu melewatimu, hujan bulan juni..

Tentang juni ini
Masih saja aku salah membaca tanda. Membaca rasa.
Semiotik senyummu selalu menjadi monalisa, dan tentu saja kau tak rasa.
Lalu kau benturkan aku pada.. uhm.. pada.. pada apapun aku tak tahu bagaimana menyebutnya, ketika kamu, kamu yang menanyakan itu. Aku yang hidup bagai serigala, tak pernah bisa berdusta, menghadapi engkau, wanita yang bermata bagai mata air. Absurd mungkin, tapi selalu menjadi mimpi, setidaknya untuk membohongi realitas hidup.
Kamu, yang menunggu pangeran berkuda putih menjemputmu, tentu tak tahu.
sudah lebih 7 tahun aku mencoba menjadi pangeran itu, namun kuda putih itu tak pernah datang..

Tentang harapan juni
Masih tentang bunda tercinta dan istana kecil kami di mijen.
Maaf, masih belum bisa membawakan bunda, putri kecil seperti yang diminta.
Setidaknya selalu ada doa untukmu dan suamimu
Sebagai penghias uban yang mulai menjajah hitam rambutmu
Putramu suatu hari akan kembali,
Menyunting mimpi yang belum sempat terbeli.
Hanya doakan suatu hari nanti, bisa bawakan engkau bungah hati dan seorang putri.

Tentang umur yang tak kembali
Sewindu setelah aku memutuskan pergi dari kota itu, akhirnya aku temukan muara.
Semoga semua senja yang coba kucuri merahnya, membuatku semakin dekat padaMU
Tolong, Engkau koreksi jalan yang akan kuambil dipeta hidupku.
Sungguh aku tak pernah ingin tersesat jauh dari jalanMU,
Engkau tahu aku merindukanMU bukan?
Lalu untuk semua peran yang pernah singgah, terima kasih telah mewarnai panjang jalanku
Dan beberapa nama yang menyertai,
Yang membuatku berlari
Ataupun yang memaksaku menepi
Terima kasih,
Smoga menjadi cerita yang indah kelak
Untuk teman minum teh di sore hari
Bersama anak cucu di hati..

-memoarpriayanglahirdibulanjuni-