Saturday, May 21, 2011

surat untuk ibunya anak-anakku..

Kepada: siapapun kamu yang akan jadi ibunya anak-anakku.

Dengan ini aku menyatakan, aku meminta maaf dan berterima kasih atas kesediaanmu menjadi ibunya anak-anakku. aku meluangkan waktu menulis ini, agar kamu tahu dan bisa mengambil sikap terhadap aku..

dhek, aku mungkin bukan orang baik-baik yang selama ini kamu mungkin tahu. dan aku juga bukan orang jahat yang mungkin kamu lebih tahu dari aku. tapi apapun aku dan masalaluku pernah lewati, aku janjikan yang jahat dan tidak baik itu, tak akan pernah kamu alami ketika bersamaku.

dhek, aku cuma seorang pria sederhana dengan mimpi2 yang sederhana. kadang namanya hidup, aku bisa supercomplicated karena volume otakku yg tak seberapa ini berusaha memecahkan masalah dan mencari proses yang terbaik untuk semua. kamu akan tahu nanti, tapi aku akan janji, aku tak pernah mermpersulit hidup kita. aku ingin semua berjalan seperti yang sebaiknya terjadi.

dhek, ibunya anak2ku yang akan aku sangat sayangi, aku ingin memberi tahu kamu kalo mungkin kita belum bisa memiliki rumah seperti impianmu, MPV yg sophisticated untuk berpiknik bersama keluarga kita, atopun barang2 mahal yang melengkapi rumah kita, bukan berarti aku tidak mampu. aku mampu. tolong kau beri waktu aku untuk itu. insyaAllah, rejeki itu ada, tinggal kita yg lebih keras berdoa dan berusaha mendapatkannya. tapi apakah "itu" yang kamu butuhkan, dibanding aku dan anak2 kita yang sangat menyayangimu ini? aku akan berusaha yang terbaik untuk kita, mencukupi keluarga kita, dan berharap kita punya lebih agar dapat membantu sekeliling kita yang lebih membutuhkan.

kalopun pada akhirnya tak seperti yang kamu bayangkan, tingal kamu rasakan lagi, kami keluargamu yg menyayangimu dan hidup bahagia. aku pikir itu cukup untuk kita syukuri. smoga kamu mengerti ini ya dhek.

dhek-ku, yg aku cinta. aku tidak cendekia. aku tak pandai bicara. kalau kamu baca ramalan tentang pria gemini ato ramalan apapun terkait diriku, aku mungkin tak seperti yang mereka pernah bilang terhadap aku. aku curious. ingin tahu banyak hal, mudah bosan jika menghadapi rutinitas sama. aku kadang suka bicara meledak-ledak, penuh amarah, ketika hatiku senang dan terbakar semangat. tapi kadang aku meracau ketika aku down. aku tak biasa bicara runtut dan terperinci. dan mungkin juga aku bisa berhenti bicara tiba2, tak meneruskan perkataanku. jangan kecewa ya, aku akan selalu berusaha menjelaskan semua perkataanku, jika engkau meminta dengan senyum manis dan gaya manjamu.

aku sabar dhek, jikapun kamu mengoceh tentang aku yang mulai merokok lagi ato mungkin mataku yg suka lirik sana sini ketika jalan sama kamu. itu memang hal buruk, dan aku berusaha untuk gak melakukan itu.

tapi aku marah dhek, ketika kamu tak menghargai aku. serius dhek aku bisa marah. aku tak akan mengeluarkan kemarahanku dengan menulis di wallmu, mereply twitmu, blogmu, mengirimi email, atopun sms, ato apapun itu dengan kalimat yang mendiskreditkanmu. aku juga gak akan pernah memakimu, melayangkan tangan ato kakiku ke tubuhmu, ato mencideraimu dlm bentuk apapun. terkutuklah aku kalo itu terjadi. kamu nanti akan tahu. bukankah itu menarik buatmu ketika aku misterius? :)

oya dhek, aku sadar, aku mungkin gak cukup tinggi, gagah, putih, or ganteng, bersih, dan rapi yang mungkin seperti yg kamu inginkan. maaf aku membuyarkan sosok pria idamanmu. tapi inilah aku, yang biasa sahaja. ya seperti yang kamu lihat sekarang ini. kalau engkau merisaukan tentang keturunan kita nanti seperti apa bentuknya. yakinlah Allah SWT akan memberi yang terbaik untuk kita. dari kamu dan dari aku. satu lagi yang jarang orang tak mau mengekspose kemungkinan ini, yang aku harap gak akan terjadi. jika nanti aku tak bisa memuaskanmu diranjang tolong kamu catat aku Nanang, aku harap kamu bukan KD. aku cuma keturunan jawa biasa. dan tolong jangan pernah beritahu orang lain, jangan bikin konferensi pers ke warga tentang ini. aib keluarga bukan untuk dijual meski sudah tak sayang.

dhek,
mungkin keluargaku tak seperfect keluarga kamu. kami tak terbiasa hidup dengan pola terencana matang seperti keluargamu. tapi keluargaku penuh semangat dan kasih sayang. kami sebuah kesatuan meski kami tersebar dimana-mana. kami didewasakan masalalu. tapi meski begitu, kehormatan selalu kammi junjung tinggi. takkan pernah direndahkan barang sedikitpun, siapapun itu.

dhek sekian dulu, ntar kita sambung lagi ya karena banyak mungkin yang belum kita bahas disini. kalo ada hal yang kamu ingin bertanya, hubungi aku secepatnya. aku menunggumu..

Jakarta, 21 Mei 2011
salam,


Bapaknya anak-anakmu..