Thursday, June 9, 2011
the untouchable goddes,
tentang masa lalu
the untouchable goddes,
Begitu aku menyebutmu,
karena engkau terlalu angkuh untuk melihat kedalam hatimu.
Kau biarkan aku bermain dilayar handphonemu tapi engkau tak pernah mengijinkanku sekedar melongok ke dasar dadamu.
Sebuah hujan yang kau kirimkan ketika engkau bermain diayunan,
Cukup menyesakkan dadaku.
Seperti pungguk, aku tak pernah bisa menjejakkan kaki dalam rembulanmu,
Hanya sekarang masih menyisa sepi yang perlahan menandai rinai gerimismu.
Engkau selalu menghindar dari tatapnya angin,
Meski takkan pernah kau tahu dinginnya akan memadamkan masa lalumu.
Atau ingin selalu terbakar?
Ah engkau memang lilin.
Yang mampu meleleh demi menerangi masa lalumu
Mungki ketika sumbumu mulai padam, engkau akan tahu..
Masa lalu cuma menambah lelehan airmata.
Ketika aku sedang jatuh hati,
Engkau adalah the untouchable goddes,
Aku ingin mengawalimu dengan seikat mawar..
Tapi senyummu menerpa kering hatiku..
Aku tersipu luluh
Lantak bersama derai manis tawamu..
Lalu aku namakan engkau bintang,
Yang bersinar kemerlip..
Yang jatuh melentik..
Yang jauh menarik..
Aku memendammu didasar kata2..
Melampaui senja yang pernah aku rasa
Aku mengejamu membata bunga
Semoga malam selalu menyembunyikan wangimu,
Sebelum pagi tiba dan aku masih ingin terjaga..
Bawakan saja aku senja yang kau janjikan, dan akan kusunting mawar di sela kupingmu..
suatu waktu ketika